Manado (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Universitas Nusantara Manado Teddy Manueke mengatakan pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) harus mendorong agar kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) berdampak dan menguntungkan pada pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM)  di daerah tersebut.

"Saat ini kunjungan wisman ke Sulut lagi banyak-banyaknya, dan diharapkan bisa berdampak pada UMKM," kata Teddy di Manado, Jumat.

Dia mengatakan karena sampai saat ini dampak ke UMKM yang kecil-kecil belum terlalu dirasakan.

Apalagi, katanya, pada peningkatan jumlah transaksi, belum banyak yang merasakannya, hanya sekolompok kecil saja.

“Banyak UMKM yang mengeluh kepada kami, mereka belum merasakan dampak dari turis China,” paparnya.

Sebab, kata dia, hingga saat ini UMKM baru sebagian kecil UMKM yang merasakan dampak positif dari kedatangan wisman China.

“Memang sudah ada UMKM yang merasakan dampaknya tapi hanya UMKM yang akan di lokasi wisata, atau UMKM yang berjualan di sekitar hotel atau penginapan,” katanya.

Makanya, ia meminta agar pemerintah memperhatikan hal tersebut. Caranya kata dia, pemerintah bisa meminta pihak travel yang membawa wisman untuk memberikan kebebasan pada wisman untuk berbelanja produk lokal.

“Saya kira wisman China tidak melulu belanja pada toko tertentu saja, tapi bisa di tempat lain seperti pada UMKM,” tuturnya

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Marthedy Tenggehi mengatakan wisman China masih mendominasi kunjungan turis di Provinsi Sulut pada bulan Februari 2019.

"Wisatawan Mancanegara yang datang ke Sulut didominasi oleh warga China sebanyak 10.262 orang atau sebesar 90,80 persen dari total kunjungan wisman ke daerah ini," katanya.

Hal ini karena dampak dari kebijakan pemerintah Sulut dengan China yang membuka penerbangan sewa dari China menuju Manado.

"Sehingga, banyak wisman asal China yang datang berlibur ke Sulut," katanya.

Kemudian, diikuti oleh Jerman 162 orang (1,43 persen), Amerika 125 orang (1,11 persen), Singapura 90 orang (0,80 persen), Jepang 76 orang (0,67 persen), Inggris 61 orang (0,54 persen), Hongkong 57 orang (0,50 persen), Malaysia 43 orang (0,38 persen), Perancis 37 orang (0,33 persen), Belanda 35 orang (0,31 persen).

Dia mengatakan secara umum, jumlah Wistawan Mancanegara (WisMan) yang datang ke Sulawesi Utara melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi bulan Februari 2019 sebanyak 11.302 orang atau meningkat sebesar 4,03 persen dibanding bulan Januari 2019 yang berjumlah 10.864 orang.

Jika dibandingkan dengan bulan Februari 2019 Kunjungan Wisman Ke Sulawesi Utara meningkat sebesar 4,71 persen.

Perkembangan Wisatawan Mancanegara kumulatif sampai Februari 2019 mencapai 22.166 orang.

Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama di Tahun 2018 yaitu 19.299 Orang.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024