Jakarta (ANTARA) - Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) mengajak masyarakat berpartisipasi aktif mengawal Pemilu 2019 dengan cara mudah, yaitu memotret lembar hasil pemungutan suara di TPS hanya dengan menggunakan ponsel.
"Mudah sekali, tinggal foto lembar hasil penghitungan, cuma dengan itu saja kita sudah bisa mengawal pemilu dan menjaga suara agar tak terjadi kecurangan," kata Pendiri Negrit, Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Kamis.
Saat ini sudah ada ribuan orang menyatakan akan berpartisipasi dalam gerakan "Kawal Pemilu Jaga Suara 2019" yang telah diluncurkan oleh Netgrit bersama Kawalpemilu.
"Tetapi kita butuh partisipasi besar masyarakat, agar data yang kita kumpulkan bersama ini nantinya mampu menjadi rujukan dan juga sebagai data pembanding," kata dia.
Caranya sangat mudah sekali, masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi, cukup memotret lembar plano hasil penghitungan suara dan mengunggahnya di laman https://upload.kawalpemilu.org.
Siapa pun bisa ikut berpartisipasi, baik masyarakat umum, penyelenggara pemilu bahkan tim dari peserta pemilu.
"Masyarakat bisa cek setiap waktu di website, kalau ada kecurangan atau manipulasi gambar pun juga akan ketahuan langsung karena bisa dilihat semua orang hasil foto yang diunggah," ujarnya.
"Mudah sekali, tinggal foto lembar hasil penghitungan, cuma dengan itu saja kita sudah bisa mengawal pemilu dan menjaga suara agar tak terjadi kecurangan," kata Pendiri Negrit, Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Kamis.
Saat ini sudah ada ribuan orang menyatakan akan berpartisipasi dalam gerakan "Kawal Pemilu Jaga Suara 2019" yang telah diluncurkan oleh Netgrit bersama Kawalpemilu.
"Tetapi kita butuh partisipasi besar masyarakat, agar data yang kita kumpulkan bersama ini nantinya mampu menjadi rujukan dan juga sebagai data pembanding," kata dia.
Caranya sangat mudah sekali, masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi, cukup memotret lembar plano hasil penghitungan suara dan mengunggahnya di laman https://upload.kawalpemilu.org.
Siapa pun bisa ikut berpartisipasi, baik masyarakat umum, penyelenggara pemilu bahkan tim dari peserta pemilu.
"Masyarakat bisa cek setiap waktu di website, kalau ada kecurangan atau manipulasi gambar pun juga akan ketahuan langsung karena bisa dilihat semua orang hasil foto yang diunggah," ujarnya.