Manado (ANTARA) - Sekretariat Jendral (Setjen) DPR RI, ikut serta dalam pelaksanaan Legislatif Expo Sulawesi Utara (Sulut) 2019 berlangsung di Manado Town Square (Mantos). 12-15 Maret 2019.
"Ini adalah kali ketiga kami ikut, pelaksanaan legislatif expo, dan setiap tahun menampilkan isi yang berbeda di stand kami," kata Kasubag Penerangan Setjen DPR RI, Erna Agustina, di Manado.
Dia mengatakan, stan milik DPR RI, sengaja dibuat tidak ada pintu, dan terbuka kiri kanan, sehingga semua orang bisa masuk dengan bebas, selama acara masih berlangsung, terutama mendekatkan semua kerja-kerja DPR RI kepada masyarakat, agar tahu dan berpikir positif tentang lembaga tersebut.
"Kami juga menampilkan semua hasil kerja DPR RI periode 2014-2019, terutama produk undang-undang yang ditetapkan oleh DPR RI sehingga bisa diketahui masyarakat," katanya.
Selain itu, kata Erna, Setjen DPR RI juga memanfaatkan kesempatan legislatif expo itu, untuk menyosialisasikan keterbukaan parlemen atau open parliement dan sudah dideklarasikan pada 29 Agustus 2018 oleh ketua DPR RI dan menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang menyatakan komitmen keterbukaan parlemen.
"Juga menjadi negara ke 10 di dunia yang menjalankan prinsip-prinsip, keterbukaan parlemen, serta menjadi pelopor dan negara pertama yang menyusun rencana aksi terpisah dari pemerintah," kata.
Dia kemudian menjelaskan, tentang produk yang dihasilkan pada 2014, DPR RI menghasilkan 42 undang-undang, kemudian 2015 ada 13 Undang-undang, tahun 2016 ada 20 undang undang, 2017 ada 18 udang undang, 2018 ada 10 undang-undang.
Menurut Erna, di stand DPR RI ada berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk kuis kuis dan akan melibatkan semua.***
"Ini adalah kali ketiga kami ikut, pelaksanaan legislatif expo, dan setiap tahun menampilkan isi yang berbeda di stand kami," kata Kasubag Penerangan Setjen DPR RI, Erna Agustina, di Manado.
Dia mengatakan, stan milik DPR RI, sengaja dibuat tidak ada pintu, dan terbuka kiri kanan, sehingga semua orang bisa masuk dengan bebas, selama acara masih berlangsung, terutama mendekatkan semua kerja-kerja DPR RI kepada masyarakat, agar tahu dan berpikir positif tentang lembaga tersebut.
"Kami juga menampilkan semua hasil kerja DPR RI periode 2014-2019, terutama produk undang-undang yang ditetapkan oleh DPR RI sehingga bisa diketahui masyarakat," katanya.
Selain itu, kata Erna, Setjen DPR RI juga memanfaatkan kesempatan legislatif expo itu, untuk menyosialisasikan keterbukaan parlemen atau open parliement dan sudah dideklarasikan pada 29 Agustus 2018 oleh ketua DPR RI dan menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang menyatakan komitmen keterbukaan parlemen.
"Juga menjadi negara ke 10 di dunia yang menjalankan prinsip-prinsip, keterbukaan parlemen, serta menjadi pelopor dan negara pertama yang menyusun rencana aksi terpisah dari pemerintah," kata.
Dia kemudian menjelaskan, tentang produk yang dihasilkan pada 2014, DPR RI menghasilkan 42 undang-undang, kemudian 2015 ada 13 Undang-undang, tahun 2016 ada 20 undang undang, 2017 ada 18 udang undang, 2018 ada 10 undang-undang.
Menurut Erna, di stand DPR RI ada berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk kuis kuis dan akan melibatkan semua.***