Manado, (Antaranews Sulut) - Badan Pengelola Pajak dan Retribusi (BPPR) Manado, menyatakan pemasukan asli daerah (PAD) Manado dari 10 pajak dan satu restribusi selama tahun 2018, sebesar Rp289,70 miliar.
"Realisasi pemasukan selama setahun tersebut berasal dari pajak hotel, hiburan, restoran, reklame, parkir, air tanah, sarang burung walet, PBB, BPHTB, PPJ PLN dan Non PLN serta retribusi kebersihan," kata Kepala BPPR Manado, Harke Tulenan, SE, MSi, melalui Kepala Bidang Pembukuan Laporan dan TI, Lufry Gerungan, SH, di Manado, Selasa.
Lufry mengatakan, dari jumlah tersebut, pajak hotel menyumbangkan pemasukkan sebesar Rp38,03 miliar, restoran Rp78,82 miliar, hiburan Rp13,44 miliar,
Reklame Rp8,16 miliar,
Parkir, Rp12,66 miliar, air tanah Rp1,5 miliar, sarang burung walet Rp7,16 juta, PBB Rp26,92 miliar, BPHTB Rp38,39 miliar, PPJ PLN dan non PLN Rp67,15 miliar serta retribusi kebersihan Rp4,55 miliar.
Dia menjelaskan rata-rata pemasukan daerah dari semua sektor pajak dan retribusi yang dikelola oleh BPPR Manado mencapai target yang ditetapkan.
"Karena itulah, maka ketika dihitung secara komulatif pemasukan daerah dari seluruh pajak dan retribusi yang dikelola oleh BPPR mencapai 107,21 persen sebab ditargetkan sebesar Rp271,80 miliar pada tahun 2018," katanya.
Sementara itu kinerja BPPR Manado, mendapat apresiasi dari DPRD selaku pengawas jalannya pemerintahan karena menunjukan kinerja para staf dan jajaran Pemkot Manado bekerja maksimal, seperti diungkapkan oleh Ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone.
"Itu adalah hal yang positif, kedepannya kami berharap kiranya apa yang sudah dilakukan oleh BPPR akan terus ditingkatkan dan terutama untuk mengelola dan meningkatkan PAD sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah," katanya.
Selain itu, Ibu Nor sapaan akrabnya mengingatkan pihaknya juga akan terus ikut mengawasi para wajib pajak, supaya taat pada aturan, dimana yang menjadi wajib pajak membayar apa yang menjadi kewajibannya untuk pemerintah dan masyarakat. ***
"Realisasi pemasukan selama setahun tersebut berasal dari pajak hotel, hiburan, restoran, reklame, parkir, air tanah, sarang burung walet, PBB, BPHTB, PPJ PLN dan Non PLN serta retribusi kebersihan," kata Kepala BPPR Manado, Harke Tulenan, SE, MSi, melalui Kepala Bidang Pembukuan Laporan dan TI, Lufry Gerungan, SH, di Manado, Selasa.
Lufry mengatakan, dari jumlah tersebut, pajak hotel menyumbangkan pemasukkan sebesar Rp38,03 miliar, restoran Rp78,82 miliar, hiburan Rp13,44 miliar,
Reklame Rp8,16 miliar,
Parkir, Rp12,66 miliar, air tanah Rp1,5 miliar, sarang burung walet Rp7,16 juta, PBB Rp26,92 miliar, BPHTB Rp38,39 miliar, PPJ PLN dan non PLN Rp67,15 miliar serta retribusi kebersihan Rp4,55 miliar.
Dia menjelaskan rata-rata pemasukan daerah dari semua sektor pajak dan retribusi yang dikelola oleh BPPR Manado mencapai target yang ditetapkan.
"Karena itulah, maka ketika dihitung secara komulatif pemasukan daerah dari seluruh pajak dan retribusi yang dikelola oleh BPPR mencapai 107,21 persen sebab ditargetkan sebesar Rp271,80 miliar pada tahun 2018," katanya.
Sementara itu kinerja BPPR Manado, mendapat apresiasi dari DPRD selaku pengawas jalannya pemerintahan karena menunjukan kinerja para staf dan jajaran Pemkot Manado bekerja maksimal, seperti diungkapkan oleh Ketua DPRD Manado, Noortje Henny Van Bone.
"Itu adalah hal yang positif, kedepannya kami berharap kiranya apa yang sudah dilakukan oleh BPPR akan terus ditingkatkan dan terutama untuk mengelola dan meningkatkan PAD sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah," katanya.
Selain itu, Ibu Nor sapaan akrabnya mengingatkan pihaknya juga akan terus ikut mengawasi para wajib pajak, supaya taat pada aturan, dimana yang menjadi wajib pajak membayar apa yang menjadi kewajibannya untuk pemerintah dan masyarakat. ***