Minahasa Tenggara, (Antaranews Sulut) - Sebanyak 200 ribu benih ikan Tawes dilepas di Danau Lumpias, oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minahasa Tenggara bekerja sama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu.
"Pelepasan ratusan ribu benih ikan ini untuk mendukung program peningkatan produksi perikanan budidaya, khususnya di perairan umum daratan," kata Kepala DKP Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan.
Dia menambahkan, selain mendukung produksi perikanan, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak terhadap menjaga kelestarian sumber daya ikan yang berada di kawasan perairan umum darat.
"Ini juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang mencari nafkah di sekitar Danau Lumpias, dan dapat mendukung program menjaga ketahanan pangan yang juga salah satu program dari Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, dan Wakil Bupati Drs Jocke Legi," jelasnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Minahasa Tenggara, Jontje Wahongan, program ini dinamakan Culture Based Fhiseries (CBF).
"Sasaran dari program ini, adalah budidaya ikan berbasis perairan umum. Yang dimaksud perairan umum daratan yang berukuran kecil, yang belum dikelola secara optimal oleh masyarakat setempat," jelasnya.
Jontje mengharapkan masyarakat atau kelompok yang beraktifitas di Danau Lumpis turut menjaga, dan dapat melestarikan sumber daya ikan di kawasan tersebut.
"Untuk menjaga kelestarian kami melarang aktifitas penangkapan Ikan di Danau Lumpias selama kurang lebih enam sampai tujuh bulan ke depan,’’ imbaunya.
Pelarangan tersebut menurutnya untuk memberi kesempatan benih ikan Tawes yang ditebar untuk berkembang biak, dalam waktu 6 – 7 bulan kedepan sampai siap untuk dikonsumsi.
Pelepasan 200 ribu benih ikan Tawes di Danau Lumpias, telah dilaksanakan Kamis (7/2) pekan lalu. Hadir dalam kegiatan tersebut, BPBAT Tatelu, Dinas Perikanan, pemerintah Kelurahan Tosuraya, dan kelompok pembudidaya ikan yang menjadikan danau Lumpias sebagai tempat untuk budidaya dan menangkap ikan.***1***
"Pelepasan ratusan ribu benih ikan ini untuk mendukung program peningkatan produksi perikanan budidaya, khususnya di perairan umum daratan," kata Kepala DKP Minahasa Tenggara Vecky Monigir di Ratahan.
Dia menambahkan, selain mendukung produksi perikanan, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak terhadap menjaga kelestarian sumber daya ikan yang berada di kawasan perairan umum darat.
"Ini juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang mencari nafkah di sekitar Danau Lumpias, dan dapat mendukung program menjaga ketahanan pangan yang juga salah satu program dari Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, dan Wakil Bupati Drs Jocke Legi," jelasnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKP Minahasa Tenggara, Jontje Wahongan, program ini dinamakan Culture Based Fhiseries (CBF).
"Sasaran dari program ini, adalah budidaya ikan berbasis perairan umum. Yang dimaksud perairan umum daratan yang berukuran kecil, yang belum dikelola secara optimal oleh masyarakat setempat," jelasnya.
Jontje mengharapkan masyarakat atau kelompok yang beraktifitas di Danau Lumpis turut menjaga, dan dapat melestarikan sumber daya ikan di kawasan tersebut.
"Untuk menjaga kelestarian kami melarang aktifitas penangkapan Ikan di Danau Lumpias selama kurang lebih enam sampai tujuh bulan ke depan,’’ imbaunya.
Pelarangan tersebut menurutnya untuk memberi kesempatan benih ikan Tawes yang ditebar untuk berkembang biak, dalam waktu 6 – 7 bulan kedepan sampai siap untuk dikonsumsi.
Pelepasan 200 ribu benih ikan Tawes di Danau Lumpias, telah dilaksanakan Kamis (7/2) pekan lalu. Hadir dalam kegiatan tersebut, BPBAT Tatelu, Dinas Perikanan, pemerintah Kelurahan Tosuraya, dan kelompok pembudidaya ikan yang menjadikan danau Lumpias sebagai tempat untuk budidaya dan menangkap ikan.***1***