Manado, (Antaranews Sulut) - Wakil Wali (Wawali) Kota Manado, Mor Dominus Bastiaan, SE, mengklaim, kondisi daerah tersebut, jauh lebih bersih dibandingkan sebelum mendapatkan adipura. 

Hal tersebut ditegaskan Bastiaan, menanggapi pemberitaan tentang Manado sebagai salah satu kota paling kotor, di Indonesia berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup RI, awal pekan ini. 

"Jika kami telusuri dari sumber beritanya, penilaian Manado kota besar paling kotor nomor dua di Indonesia, itu adalah untuk penilaian adipura yang hanya menitikberatkan pada penilaian di tempat pembuangan akhir (TPA), dan yang lainnya tidak begitu diperhitungkan," katanya. 

Akibatnya, kata Mor, sudah pasti Manado akan dikatakan kotor, karena KLH RI mewajibkan semua kota menata TPA dengan sistem sanitary landfield, yakni cara mengelola sampah yang langsung ditimbun tanah begitu sampai di pembuangan, namun Manado tidak lagi melakukannya.  Sekdakota pentaua kondisi Manado . (Ist/Allen) (1)

Sebab menurutnya, TPA Manado sempit, dan tidak lagi mampu menampung sampah yang dibuang ke situ, apalagi setelah bencana 15 Januri 2014 lalu, tempat itu sudah over kapasitas, sehingga kalau menggunakan sistem tersebut tidak akan bisa menampung semua sampah, jadi tinggal menunggu penyelesaikan TPA regional di  Ilo-Ilo Wori, supaya bisa dibuang. 

Meski begitu, dia mengatakan, pemerintah tidak merasa tersinggung justru hal tersebut menjadi motivasi untuk makin membuat Manado menjadi lebih bersih, supaya bisa menunjukkan kebenaran klaim Manado benar-benar bersih. 

"Lebih baik begitu jangan puas jika dikatakan bersih, dan saya mengajak seluruh masyarakat bersama menjaga kebersihan dan mengubah pola hidup dengan mengurangi konsumsi makanan atau minuman yang berbungkus plasik, sehingga bisa menjadi Manado makin bersih," katanya. 

Dia juga menegaskan, meskipun tidak sangat bersih, namun hampir semua bagian kota Manado jauh lebih bersih dari keadaan sebelumnya, sehingga tetap mengajak masyarakat berpikir positif dan makin meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. ***   
 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024