Manado, 28/11 (Antara) - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Desember 2018 sebesar 366,72 ribu ton.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Dr Ateng Hartono mengatakan produksi padi Sulawesi Utara pada periode Januari hingga September 2018 sebesar 287,92 ribu ton gabah kering giling. 

    "Adapun potensi produksi padi pada bulan Oktober, November dan Desember masing-masing sebesar 19,55 ribu ton, 21,51 ribu ton, dan 37,74 ribu ton," kata Ateng di Manado, Rabu. 

    Dengan demikian, katanya, perkiraan total produksi padi 2018 adalah sebesar 366,72 ribu ton.

    "Produksi tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 48,35 ribu ton, sementara produksi terendah pada bulan Januari sebesar 17,46 ribu ton," ujar Ateng Hartono.

    Menurut Ateng, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara dan Minahasa, dengan produksi masing-masing sebesar 174,92 ribu ton, 61,75 ribu ton dan 34,62 ribu ton.

    "Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras dengan menggunakan angka konversi gabang kering giling ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara dengan 205,02 ribu ton," jelas Ateng.

    Dia juga menambahkan bahwa luas panen padi di Sulawesi Utara sejak awal tahun hingga bulan September 2018 sebesar 64,29 ribu hektar. Dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018, maka kata Ateng, luas panen tahun 2018 adalah 82,05 ribu hektar.

    Luas panen tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 10,72 ribu hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Februari dengan luas panen sebesar 3,9 ribu hektar.
 
    Luas panen padi pada September 2018 sebesar 6,52 ribu hektar, mengalami penurunan sebesar 15,29 persen dibandingkan luas panen pada bulan Agustus 2018.***3***
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024