Manado, (Antaranews Sulut) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Manado mendorong peningkatan jumlah rekening Tabungan Simpanan pelajar (Simpel) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami akan terus mendorong agar semua siswa di Sulut bisa memiliki Tabungan Simpel," kata Pemimpin Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Manado Dionysius Adiyanto di Manado, Kamis.
Dionysius menjelaskan Tabungan Simpel ini juga akan mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Kanwil Manado.
Sampai saat ini, katanya, yakni posisi September 2018, khusus Tabungan Simpel sudah mencapai Rp115,25 miliar dengan jumlah rekening sebanyak 612.236.
"Berarti sudah ratusan ribu siswa yang didatangi BRI untuk mendapatkan Tabungan Simpel," katanya.
BRI kanwil Manado, katanya, membawahi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Maluku Utara.
"Penghimpunan dana paling besar yakni di Provinsi Sulut," jelasnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Elyanus Pongsoda mengatakan tabungan Simpel yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Juni 2015 akan membantu orang tua untuk mengajarkan perencanaan keuangan kepada anaknya melalui program tabungan yang dinamakan Simpel.
Tabungan Simpel ini, katanya, diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklus keuangan untuk mendorong budaya menabung.
Inklusi keuangan sendiri adalah kemudahan akses untuk mendapatkan informasi mengenai keuangan. Tabungan pelajar SIMPEL dicetuskan oleh pemerintah dan dijalankan oleh OJK.
Produk tabungan pelajar Simpel memiliki beragam manfaat bagi untuk buah hati anda. Dengan membuka tabungan pelajar SIMPEL memberikan mereka pengalaman belajar untuk membangun budaya gemar menabung dan melatih mengelola keuangan mereka sendiri.
Sebagai produk simpanan khusus untuk pelajar, nasabah tabungan ini bisa saja mulai dari anak usia dini (PAUD) sampai SMU dan sekolah sederajatnya.
Pemerintah berharap bahwa anak-anak Indonesia mulai mengenal perencanaan keuangan sejak dini dan mulai tertarik mengenal perbankan melalui produk tabungan ini sehingga akan muncul generasi melek keuangan yang menjadikan kebiasaan menabung bukanlah kewajiban tetapi berkembang menjadi bagian dari gaya hidup.
"Kami akan terus mendorong agar semua siswa di Sulut bisa memiliki Tabungan Simpel," kata Pemimpin Wilayah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Manado Dionysius Adiyanto di Manado, Kamis.
Dionysius menjelaskan Tabungan Simpel ini juga akan mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI Kanwil Manado.
Sampai saat ini, katanya, yakni posisi September 2018, khusus Tabungan Simpel sudah mencapai Rp115,25 miliar dengan jumlah rekening sebanyak 612.236.
"Berarti sudah ratusan ribu siswa yang didatangi BRI untuk mendapatkan Tabungan Simpel," katanya.
BRI kanwil Manado, katanya, membawahi Provinsi Sulut, Sulteng, Gorontalo dan Maluku Utara.
"Penghimpunan dana paling besar yakni di Provinsi Sulut," jelasnya.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Elyanus Pongsoda mengatakan tabungan Simpel yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Juni 2015 akan membantu orang tua untuk mengajarkan perencanaan keuangan kepada anaknya melalui program tabungan yang dinamakan Simpel.
Tabungan Simpel ini, katanya, diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklus keuangan untuk mendorong budaya menabung.
Inklusi keuangan sendiri adalah kemudahan akses untuk mendapatkan informasi mengenai keuangan. Tabungan pelajar SIMPEL dicetuskan oleh pemerintah dan dijalankan oleh OJK.
Produk tabungan pelajar Simpel memiliki beragam manfaat bagi untuk buah hati anda. Dengan membuka tabungan pelajar SIMPEL memberikan mereka pengalaman belajar untuk membangun budaya gemar menabung dan melatih mengelola keuangan mereka sendiri.
Sebagai produk simpanan khusus untuk pelajar, nasabah tabungan ini bisa saja mulai dari anak usia dini (PAUD) sampai SMU dan sekolah sederajatnya.
Pemerintah berharap bahwa anak-anak Indonesia mulai mengenal perencanaan keuangan sejak dini dan mulai tertarik mengenal perbankan melalui produk tabungan ini sehingga akan muncul generasi melek keuangan yang menjadikan kebiasaan menabung bukanlah kewajiban tetapi berkembang menjadi bagian dari gaya hidup.