Manado, (Antaranews Sulut) - Dari empat partai semifinal yang diikuti pebulutangkis Indonesia di  Denmark Terbuka 2018, hanya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang lolos ke final, sementara tiga pasangan lainnya menderita kekalahan, Sabtu waktu Indonesia.

Kekalahan terakhir diderita pemain muda tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung yang dikandaskan pemain India Saina Nehwal dua gim langsung 11-21 dan 12-21. Banyaknya kesalahan sendiri menjadi penyebab kekalahan pemain harapan masa depan Indonesia.

Pada gim kedua permainan menjadi lebih berimbang, tetapi lagi-lagi pukulan out atau net menjadi kelemahan Mariska.  Tercatat lima poin terakhir di poin genting set kedua, adalah  hasil pukulan melebar dan menyangkut di net sehingga Nehwal menuntaskan set tersebut dengan 21-12.

Di partai pertama ganda campuran Indonesia Lilyana Natsir/ Tontowi Ahmad, kalah dari pasangan nomor satu dunia asal China Zheng Siwei/ Huang Yaqiong melalui pertarungan alot rubber set 11-21, 21-19 dan  17-21.

Sementara pasangan ganda putri Greysia Polii/ Apriyani Rahayu kembali menderita kekalahan dua gim langsung dari pemain Jepang Yuki Fukushima Y/Sayaka Hirota dengan 13-21, 16-21.

Kevin/Marcus yang dijuluki the Minions, memenangi perang saudara dengan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada semifinal  dengan dua gim  21-18, 24-22  dan difinal akan bertemu dengan pasangan Jepang Kamura T/Sonoda K.
Dengan kemenangan tersebut, Kevin/Marcus menambah keunggulan menjadi 4-2 dalam catatan rekor pertemuan dengan Hendra/Ahsan.

"Kami sudah berusaha maksimal, kami akui mereka lebih unggul, lebih cepat. Bola-bola pengembalian mereka juga menyulitkan," sebut Ahsan seperti dikutip laman resmi PBSI.

"Kalau ketemu mereka ya coba lagi, mungkin defense kami harus diperbaiki, harus lebih rapat. Sebetulnya permainan kami di game kedua sudah mulai jalan. Kami merasa hasil sampai semifinal sudah lumayan, paling tidak kami bisa melawan yang jauh lebih muda," kata Hendra.

Dalam perang saudara kali ini, 
Kevin/Marcus begitu menguasai permainan di gim pertama. Di awal gim pertama, mereka unggul jauh 11-4 di interval, sebelum munutum dengan skor 21-18.

Pada gim kedua,  pertarungan berlangsung sangat seru. Kevin/Marcus yang sudah unggul jauh 16-10, balik di bawah tekanan saat Hendra/Ahsan menyusul 16-16. 

Saat unggul 20-18, Hendra/Ahsan justru tak dapat menyelesaikan permainan dan Kevin/Marcus yang tampil menekan, akhirnya menyamakan kedudukan hingga terpaksa terjadi adu setting dan akhirnya memenangkan pertandingan.

"Hendra/Ahsan adalah pemain yang berpengalaman, kami bisa kehilangan hilang berapa poin beruntun dan mereka bisa menyusul banyak sekali poinnya," kata Marcus.

"Waktu di game kedua itu ada rasa tegang juga, sempat kepikiran akan kehilangan game kedua. Tapi poin belum 21, masih ada kesempatan dan akhirnya dapat satu demi satu poin," tambah Marcus.

Menurut Kevin, kunci kemenangan ia dan Marcus adalah meningkatkan fokus terutama pada poin--poin tua. Selain itu juga memanfaatkan keunggulan dalam hal kecepatan.

"Kunci kemenangan hari ini adalah tetap fokus di saat-saat kritis dan terus menerapkan pola main kami. Kami lebih unggul dari segi kecepatan, jadi lebih sering duluin mereka terus," katakKevin.
 

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024