Manado, (Antaranews Sulut) - Singapura menjadi pasar potensial penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sulawesi Utara (Sulut) dan sekitarnya, kata Kepala Balai Pelayanan penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Hard Marentek di Menado, Kamis.

"Total PMI yang diberangkatkan ke luar negeri hingga periode Januari sampai Juli sebanyak 44 orang, yang diserap Singapura setengahnya atau 22 orang," ujarnya.

Selain Singapura, negara tujuan penempatan terbanyak kedua menyerap PMI adalah Malaysia (sembilan orang), disusul Hongkong (enam orang) dan Kepulauan Solomon (tiga orang).

Selanjutnya, Taiwan, Kongo, Mauritania dan Papua New Guinea masing-masing menyerap satu pekerja mirgan.

Menurutnya masih banyaknya warga yang memilih bekerja ke luar negeri karena didorong terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia di daerah bahkan secara nasional.

"Gaji juga menjadi salah satu faktor yang mendorong seseorang mau bekerja ke luar negeri. Di sini gaji seorang penatalaksana rumah tangga sekitar Rp2 juta, sementara di Singapura sebesar Rp5-6 juta," jelasnya membandingkan.

Menjadi seorang pekerja migran, lanjut dia, selain mengurangi angka pencari kerja di daerah juga menjadi pijakan meraih masa depan di kemudian hari karena mendapatkan imbalan yang jauh lebih besar.

Meski demikian, ajak dia motivasi besar bekerja ke luar negeri harus diikuti dengan prosedur penempatan legal yang disyaratkan pemerintah.

"Apabila direkrut atau ditempatkan menggunakan pelaksana penempatan tenaga kerja swasta yang aktif, pasti mengikuti prosedur. Dinas tenaga kerja di kabupaten dan kota bisa menjadi pintu masuk mencari informasi bekerja ke luar negeri," ujarnya.**4**



(K011).

(T.K011/B/H014/C/H014) 20-09-2018 11:01:14

Pewarta : Karel Alexander Polakitan

Copyright © ANTARA 2024