Manado, (Antaranews Sulut) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Ateng Hartono mengatakan pada Maret 2018 angka kemiskinan Sulut menjadi 7,8 persen atau turun dari sebelumnya 7,9 persen.

"Jumlah penduduk miskin yakni penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Sulut mencapai 193,31 ribu orang atau sebesar 7,8 persen, berkurang 1,54 ribu orang dari kondisi September 2017 yang sebesar 194,85 ribu orang atau 7,9 persen," kata Ateng di manado, Senin.

Dia mengatakan bila dibandingkan kondisi September 2017, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 naik 0,1 persen menjadi 5,13 persen, sebaliknya persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun 0,1 persen menjadi 10,48 persen.

Selama periode September 2017-Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 3,93 ribu orang, sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 5,47 ribu orang.

"Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas non makanan," jelasnya.

Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,48 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 73,34 persen.

Dia menjelaskan jenis komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, tongkol/tuna/cakalang, cabai rawit, kue basah, dan gula pasir.

Sementara komoditas nonmakanan yang memengaruhi nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun perdesaan adalah perumahan, listrik, angkutan, bensin, dan perlengkapan mandi.

Selama periode September 2017-Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan sebaliknya Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan.Budi Suyanto





(T.KR-NCY/B/B008/B008) 16-07-2018 15:30:23

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024