Minahasa, (Antaranews Sulut) - Tiga orang meninggal dunia di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, akibat menderita demam berdarah dengue (DBD).
"Memasuki bulan Juli ini, sudah ada tiga warga yang positif DBD meninggal dunia," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Yuliana Kaunang di Minahasa, Rabu.
Tiga warga yang meninggal dunia berdomisili di Kecamatan Tondano dan Tompaso. Dari data dinas kesehatan, selang Januari-Juni 2018 terdapat 58 kasus positif terkena DBD.
"Kasus penyakit DBD ini perlu adanya penanganan serius mulai dari pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan maupun masyarakat, karena sudah ada beberapa contoh kasus yang meninggal dunia," katanya.
Kasus DBD di daerah ini sudah sangat memprihatinkan, jadi perlu ditangani dengan cepat.
"Makanya kami butuh dukungan dari masyarakat agar dapat membantu kami membasmi sarang nyamuk," ungkapnya.
Belum lagi, kata dia, penyakit ini dengan cepat menular, jadi jika tidak cepat ditangani bisa lebih parah. Sebab setiap warga yang terkena DBD, penularannya melalui nyamuk hingga radius 100 meter.
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu hidup sehat, dengan membersihkan tempat yang dianggap menjadi sarang nyamuk sehingga tidak menjadi tempat bertelur nyamuk," ujarnya.
Dinas kesehatan melalui bidang penanggulangan penyakit selalu melakukan pemberantasan sel-sel telur nyamuk DBD di setiap wilayah atau desa/kelurahan yang dianggap rawan terhadap pentakit tersebut.
"Wilayah yang dianggap rawan selalu menjadi prioritas kami untuk melakukan pengasapan atau foging, sehingga nyamuk dan jentik-jentik DBD bisa mati," tandasnya. (KR-MDY).
(T.KR-MDY/B/S031/C/S031) 11-07-2018 17:01:42
"Memasuki bulan Juli ini, sudah ada tiga warga yang positif DBD meninggal dunia," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Minahasa, dr Yuliana Kaunang di Minahasa, Rabu.
Tiga warga yang meninggal dunia berdomisili di Kecamatan Tondano dan Tompaso. Dari data dinas kesehatan, selang Januari-Juni 2018 terdapat 58 kasus positif terkena DBD.
"Kasus penyakit DBD ini perlu adanya penanganan serius mulai dari pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan maupun masyarakat, karena sudah ada beberapa contoh kasus yang meninggal dunia," katanya.
Kasus DBD di daerah ini sudah sangat memprihatinkan, jadi perlu ditangani dengan cepat.
"Makanya kami butuh dukungan dari masyarakat agar dapat membantu kami membasmi sarang nyamuk," ungkapnya.
Belum lagi, kata dia, penyakit ini dengan cepat menular, jadi jika tidak cepat ditangani bisa lebih parah. Sebab setiap warga yang terkena DBD, penularannya melalui nyamuk hingga radius 100 meter.
"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu hidup sehat, dengan membersihkan tempat yang dianggap menjadi sarang nyamuk sehingga tidak menjadi tempat bertelur nyamuk," ujarnya.
Dinas kesehatan melalui bidang penanggulangan penyakit selalu melakukan pemberantasan sel-sel telur nyamuk DBD di setiap wilayah atau desa/kelurahan yang dianggap rawan terhadap pentakit tersebut.
"Wilayah yang dianggap rawan selalu menjadi prioritas kami untuk melakukan pengasapan atau foging, sehingga nyamuk dan jentik-jentik DBD bisa mati," tandasnya. (KR-MDY).
(T.KR-MDY/B/S031/C/S031) 11-07-2018 17:01:42