Minahasa (AntaraNews Sulut) - Debat publik pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati putaran ketiga pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Minahasa berlangsung sukses, digelar di Mercure Hotel Tateli, Rabu (20/6).
Debat yang bertemakan reformasi pelayanan publik tata kelola pemerintah penegakan hukum
pemberantasan korupsi ini merupakan kali terakhir digelar KPU Minahasa dalam tahapan Pilkada.
Debat publik Pilkada Minahasa (1)
Dua paslon bupati dan wakil bupati Kabupaten Minahasa menjanjikan jika dipercaya warga memimpin daerah, maka tidak akan melakukan korupsi dan siap memberantas korupsi.
Menariknya, dua paslon Ivan Sarundajang-Careig N Runtu (Ivansa-CNR) dan Royke Roring-Robby Dondokambey (R3D) berjanji untuk tidak mempraktekan politik uang saat Pilkada 27 Juni mendatang.
"Kami pasangan apa adanya bukan ada apanya. Pilihlah sesuai hati nurani," ujar Ivansa.
Debat publik Pilkada Minahasa (1)
Pasangan yang diusung Partai Golkar ini menyatakan komitmennya untuk tidak melakukan money politik.
"Kami berkomitmen tidak melakukan money politik," ucap Ivansa.
Ikrar untuk tidak melakukan aksi politik uang juga disampaikan pasangan Roy Roring-Robby Dondokambey.
Menurut R3D salah satu penghambat pelayanan publik karena perilaku korupsi. Untuk itu pihaknya berkomitmen untuk tidak melalukan korupsi dan melakukan aksi money politic.
"Kami siap tidak melakukan sogokan saat Pilkada. Money politik merusak demokrasi," ungkap R3D.
Debat publik Pilkada Minahasa (1)
Reformasi birokrasi menjadi salah satu materi krusial saat debat yang dipandu moderator Fitry Mamonto dan menghadirkan panelis Ferry Liando, Toar Palilingan, Goinpeace Tumbel.
Dua paslon sama-sama memaparkan visi dan misinya. Paslon nomor urut satu menyatakan berkomitmen menjaga harmonisasi dan tetap menjaga tugas pokok bupati dan wakil bupati.
"Kami akan terus komitmen dan menjaga harmonisasi serta komunikasi hingga tidak terjadi konflik hingga berakhir masa jabatan. Jika terpilih kami tidak akan melibatkan ASN dalam politik praktis," kata keduanya.
Soal reformasi birokrasi pasangan nomor urut dua memprogramkan pembenahan mental aparatur.
Debat publik Pilkada Minahasa (1)
"Dengan kita membentengi dengan aturan maka semuanya akan terlaksana dengan baik sesuai dengan standar pelayanan publik yang berlaku. Dari segi pengawasan, kami akan bekerja sama dengan auditor, juga akan berdialog dengan masyarakat berkaitan dengab pengawasan. Salah satu penghambat pelayanan publik karena perilaku korupsi. Untuk itu pengawasan akan ditingkatkan termasuk melibatkan auditor," tegas keduanya.
Debat publik Pilkada Minahasa (1)
Debat paslon putaran terakhir berlangsung meriah dihadiri Ketua KPU Minahasa Wiesje Wilar, Komisioner KPU Lord Malonda, Decky Paseky, Kristoforus Ngantung, Penjabat Bupati Minahasa Royke Mewoh, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Jeffry Robby Korengkeng, Asisten Pemerintahan dan Kesra Minahasa Denny Mangala, Komisioner KPU Provinsi Meidy Tinangon, Kapolres Minahasa AKBP Christ Reinhard Pusung, Wakapolres Tomohon AKP Joyce Wowor, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Juberth Purnama, tim pemenangan. Yel-yel dari masing-masing pendukung pun memeriahkan rangkaian acara debat tersebut. (advertorial)
Debat yang bertemakan reformasi pelayanan publik tata kelola pemerintah penegakan hukum
pemberantasan korupsi ini merupakan kali terakhir digelar KPU Minahasa dalam tahapan Pilkada.
Dua paslon bupati dan wakil bupati Kabupaten Minahasa menjanjikan jika dipercaya warga memimpin daerah, maka tidak akan melakukan korupsi dan siap memberantas korupsi.
Menariknya, dua paslon Ivan Sarundajang-Careig N Runtu (Ivansa-CNR) dan Royke Roring-Robby Dondokambey (R3D) berjanji untuk tidak mempraktekan politik uang saat Pilkada 27 Juni mendatang.
"Kami pasangan apa adanya bukan ada apanya. Pilihlah sesuai hati nurani," ujar Ivansa.
Pasangan yang diusung Partai Golkar ini menyatakan komitmennya untuk tidak melakukan money politik.
"Kami berkomitmen tidak melakukan money politik," ucap Ivansa.
Ikrar untuk tidak melakukan aksi politik uang juga disampaikan pasangan Roy Roring-Robby Dondokambey.
Menurut R3D salah satu penghambat pelayanan publik karena perilaku korupsi. Untuk itu pihaknya berkomitmen untuk tidak melalukan korupsi dan melakukan aksi money politic.
"Kami siap tidak melakukan sogokan saat Pilkada. Money politik merusak demokrasi," ungkap R3D.
Reformasi birokrasi menjadi salah satu materi krusial saat debat yang dipandu moderator Fitry Mamonto dan menghadirkan panelis Ferry Liando, Toar Palilingan, Goinpeace Tumbel.
Dua paslon sama-sama memaparkan visi dan misinya. Paslon nomor urut satu menyatakan berkomitmen menjaga harmonisasi dan tetap menjaga tugas pokok bupati dan wakil bupati.
"Kami akan terus komitmen dan menjaga harmonisasi serta komunikasi hingga tidak terjadi konflik hingga berakhir masa jabatan. Jika terpilih kami tidak akan melibatkan ASN dalam politik praktis," kata keduanya.
Soal reformasi birokrasi pasangan nomor urut dua memprogramkan pembenahan mental aparatur.
"Dengan kita membentengi dengan aturan maka semuanya akan terlaksana dengan baik sesuai dengan standar pelayanan publik yang berlaku. Dari segi pengawasan, kami akan bekerja sama dengan auditor, juga akan berdialog dengan masyarakat berkaitan dengab pengawasan. Salah satu penghambat pelayanan publik karena perilaku korupsi. Untuk itu pengawasan akan ditingkatkan termasuk melibatkan auditor," tegas keduanya.
Debat paslon putaran terakhir berlangsung meriah dihadiri Ketua KPU Minahasa Wiesje Wilar, Komisioner KPU Lord Malonda, Decky Paseky, Kristoforus Ngantung, Penjabat Bupati Minahasa Royke Mewoh, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Jeffry Robby Korengkeng, Asisten Pemerintahan dan Kesra Minahasa Denny Mangala, Komisioner KPU Provinsi Meidy Tinangon, Kapolres Minahasa AKBP Christ Reinhard Pusung, Wakapolres Tomohon AKP Joyce Wowor, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Juberth Purnama, tim pemenangan. Yel-yel dari masing-masing pendukung pun memeriahkan rangkaian acara debat tersebut. (advertorial)