Manado, (Antaranews Sulut) -Meski memiliki cadangan pasokan listrik di atas 25 persen, PT PLN Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Gorontalo (Suluttenggo) tetap berupaya menjaga kontinuitas pasokan daya listrik secara optimal.

Saat Lebaran, kebutuhan pasokan listrik akan menurun seiring dengan liburan yang relatif cukup panjang. Kendati demikian, PLN tetap menjaga keandalan sistem harus maksimal.

Humas PLN Wilayah Suluttenggo Jantje Rau mengatakan bahwa keseimbangan pasokan dan keamanan transmisi serta sistem tegangan harus dijaga 24 jam.

Agar pasokan listrik pada Lebaran 2018 dapat terjaga, ada beberapa upaya, misalnya mengimbau masyarakat pelanggan PLN agar tetap menjalankan gerakan hemat listrik, atau tidak berlebihan menggunakan listrik.

Selain itu, untuk meningkatkan kesiagaan menjaga keandalan dan kualitas pasokan listrik, semua unit menyiapkan pedoman operasi khusus Lebaran.

Apalagi, kata dia, lokasi yang mayoritas umat Islam harus diawasi dengan baik.

Manajer Administrasi dan umum PT PLN Wilayah Suluttenggo Boyke Sondakh?mengatakan bahwa kapasitas ketenagalistrikan sangat aman untuk menghadapi Idulfitri 1439 Hijriah.

Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan listrik cukup banyak dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan rumah tangga maupun industri.



Surplus



Manajer Area Pengatur Distribusi (APD) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Suluttenggo M.X. Wahyu Catur Prasetyo mengatakan bahwa daya mampu sistem untuk aliran daya Manado-Kotamobagu-Gorontalo sekitar 417,80 megawatt.

Adapun beban puncak pada tanggal 1 s.d. 14 Juni 2018 diperkirakan sekitar 379,25 megawatt atau ada surplus sekitar 38,54 megawatt.

Pada saat Lebaran, 15 s.d. 16 Juni 2018, beban puncak diperkirakan mencapai 311,51 megawatt atau surplus sekitar 106,28 megawatt.

Pada hari-H justru beban puncaknya lebih rendah. Hal ini berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, orang lebih memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi ataupun berada di luar rumah dan banyak pula yang mudik.

Ia menegaskan bahwa jaringan sistem tenaga listrik 20 kV yang memasok energi listrik di Area Manado, Kotamobagu, dan Gorontalo akan secara terus-menerus disupervisi dan dimonitor oleh pelaksana piket Dispatcher APD.

Wahyu mengatakan bahwa ada piket posko khusus dari kantor wilayah untuk mengamankan ketersediaan listrik dari H-15 hingga H+15 Lebaran 2018.

Di Sulawesi Utara, ada sekitar 33 posko siaga, sedangkan di Sulawesi Tengah dan Gorontalo masing-masing 21 dan 6 posko.

Untuk menjaga kontinuitas penyaluran, PLN juga menerapkan status siaga pada tanggal 1 s.d. 23 Juni 2018.

Dengan status siaga ini, PLN tidak akan melakukan pemeliharaan jaringan yang terencana. Pengerjaan jaringan hanya dilakukan jika dalam kondisi darurat gangguan.

Seperti adanya tiang roboh, trafo meledak, mobil menabrak tiang, gangguan karena binatang, dan lainnya yang sering terjadi di lapangan.

Jika itu terjadi, menurut dia, harus ada tindakan langsung untuk menjaga kontinuitas penyaluran ketenagalistrikan karena ada pemeliharaan secara berkala.



Pemeliharaan Jaringan



PLN Wilayah Suluttenggo sudah melakukan langkah antisipasi dengan pemeliharaan jaringan, misalnya pemangkasan pohon, untuk menyambut Lebaran kali ini.

Pemangkasan merupakan upaya preventif PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik menjelang Lebaran.

Ia berharap gangguan akibat pohon yang menyentuh jaringan listrik pada bulan depan seminimal mungkin. Apa yang namanya gangguan tidak bisa dipastikan atau prediksi sehingga dilakukan pencegahan.

Sebagian besar gangguan penyebab padamnya aliran listrik, katanya lagi, akibat pohon yang menyentuh jaringan. Gesekan pohon dan kabel listrik menyebabkan terjadinya pemadaman.

Wahyu menjelaskan bahwa PLN Kantor Wilayah Suluttenggo juga menyediakan tenaga listrik di tempat-tempat kegiatan untuk menyambut Idulfitri.

Selain itu, penyediaan genset pun dilakukan bersamaan dengan adanya standard operating procedure (SOP) khusus di lokasi-lokasi penting.

Kalau pelaksanakan ibadah atau ada titik-titik keramaian, sebaiknya laporkan kebutuhan listriknya ke PLN sehingga panitia juga perlu menyiagakan genset. PLN siap menghadapi Lebaran dengan menjamin sistem kelistrikan di Sulut. (1)

Gelar Pasukan



Manajer PLN Rayon Manado Utara Stenly Mangerongkonda mengatakan bahwa PLN Untuk memaksimalkan pelayanan, menggelar pasukan setiap bulannya, baik di tingkat APD maupun rayon.

Hal ini dilakukan untuk mengukur kesiapan jika ada gangguan sehingga upaya penanganan bisa dilakukan secara cepat.

Upaya minimalisasi gangguan terus dilakukan untuk menunjang kebutuhan listrik masyarakat di momentum bulan puasa dan Lebaran.

Pihaknya juga melakukan gelar pasukan dan gelar peralatan secara rutin. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi material dan peralatan. Sejauh ini, semua dalam kondisi baik.

Pada dasarnya, kata Stenly, tidak akan ada perbaikan jaringan yang terencana saat Lebaran. Apalagi, beberapa titik, terutama yang akan menjadi tempat Salat Id akan mendapat perhatian lebih. Beberapa titik itu di antaranya seperti Tikala, Mahawu, dan Tuminting.

Supervisor Teknik PLN Rayon Airmadidi Febrianto Utomo menyebutkan ada beberapa masjid besar di Minahasa Utara mulai dari Kauditan, Tatelu, Likupang yang menjadi titik pantauan. Dari hasil gelar pasukan, sekitar 90 persen peralatan dalam kondisi baik.

Untuk Rayon Bitung, PLN menyediakan lima grup yang bersiaga menjelang Lebaran hingga H+15. Dengan daya mampu sekitar 60 megawatt, semua peralatan dalam kondisi baik dengan material yang juga tersedia. Pasalnya, ada petugas khusus yang akan mengawasi di setiap titik lokasi Salat Id.

Semoga Lebaran kali berjalan baik dan masyarakat bisa menikmati sistem kelistrikan yang makin andal.



(T.KR-NCY/B/D007/D007) 12-06-2018 13:55:58

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024