Manado, 24/5 (Antaranews Sulut) - Bank Indonesia (BI) meningkatkan pengembangan klaster nanas Kotamobagu dengan sistem Good Agricultural Practices (GAP) di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Buah nanas merupakan komoditi unggulan di Kota Kotamobagu, sehingga akan terus didorong sehingga mampu memiliki daya saing yang tinggi," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Kamis.

Soekowardojo mengatakan pendampingan serta pelatihan akan terus dilakukan oleh BI agar menghasilkan tanaman nanas yang organik yang tujuan akhir bisa ekspor.

Dia menjelaskan Good Agricultural Practices (GAP) adalah salah satu sistem sertifikasi dalam praktik budidaya tanaman yang baik sesuai dengan standar yang ditentukan.

Munculnya era perdagangan bebas menuntut siapapun untuk meningkatkan kualitas karena pada era ini tidak lagi tergantung pada hambatan tarif melainkan terhadap quality barrier.

Hanya produk berkualitas saja yang sudah disepakati bersama baik dari mutu dan keamanan produk yang dapat keluar masuk dari dan ke suatu negara.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka produsen harus sesuai peraturan yang berlaku dalam menghasilkan produknya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Seperti halnya dalam budidaya tanaman baik pangan, hortikultura maupun perkebunan.

Apabila ingin produk hasil pertaniannya diterima pada perdagangan bebas, maka seorang produsen harus mengikuti sistem sertifikasi yang disebut GAP.



(T.KR-NCY/B/Y008/Y008) 24-05-2018 09:43:28

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Nancy Lynda Tigauw
Copyright © ANTARA 2024