Manado, (Antaranews Sulut) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki bank wakaf.
"Saat ini, kami sementara mendata semua pesantren yang ada di Sulut," kata Kepala OJK Sulut Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Elyanus Pongsoda di Manado, Rabu.
Elyanus mengatakan pendataan pesantren sudah mulai dilakukan, di wilayah kerjanya yakni Sulut Gorontalo dan Maluku Utara, namun yang merespon surat dari OJK baru Sulut.
"Pekan lalu, saya sudah ketemu dengan sekitar 20-an pimpinan pasantren di Sulut," katanya.
Pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi tentang apa yang dimaksud dengan Bank Wakaf Mikro (BWM).
"Akan segera ditindaklanjuti kira-kira pesantren mana yang dinilai layak sehingga didahulukan," katanya.
Dia menjelaskan paling tidak ada satu atau dua bank wakaf mikro bisa beroperasi di Sulut.
"Saya harap juga di Gorontalo dan Maluku utara," harapnya.
Bank wakaf merupakan lembaga keuangan mikro berbasis pesantren, sehingga harus berada di lokasi pesantren.
Pendirian bank wakaf mikro di pesantren bertujuan agar para santri bisa belajar mengelola perbankan.
Apabila bank wakaf mikro tumbuh besar akan mendorong ekonomi umat dapat berjalan dengan baik.
Kehadiran bank wakaf mikro diyakini dapat meningkatkan inklusi keuangan, sehingga masyarakat khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan mudah mendapat permodalan.
Bank wakaf mikro bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan perbankan, katanya lagi, sehingga kalau mau pinjam ke bank harus punya agunan dan administrasi bertumpuk-tumpuk baru bisa ke bank.
(T.KR-NCY/B/T013/T013) 18-04-2018 07:42:43
"Saat ini, kami sementara mendata semua pesantren yang ada di Sulut," kata Kepala OJK Sulut Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Elyanus Pongsoda di Manado, Rabu.
Elyanus mengatakan pendataan pesantren sudah mulai dilakukan, di wilayah kerjanya yakni Sulut Gorontalo dan Maluku Utara, namun yang merespon surat dari OJK baru Sulut.
"Pekan lalu, saya sudah ketemu dengan sekitar 20-an pimpinan pasantren di Sulut," katanya.
Pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi tentang apa yang dimaksud dengan Bank Wakaf Mikro (BWM).
"Akan segera ditindaklanjuti kira-kira pesantren mana yang dinilai layak sehingga didahulukan," katanya.
Dia menjelaskan paling tidak ada satu atau dua bank wakaf mikro bisa beroperasi di Sulut.
"Saya harap juga di Gorontalo dan Maluku utara," harapnya.
Bank wakaf merupakan lembaga keuangan mikro berbasis pesantren, sehingga harus berada di lokasi pesantren.
Pendirian bank wakaf mikro di pesantren bertujuan agar para santri bisa belajar mengelola perbankan.
Apabila bank wakaf mikro tumbuh besar akan mendorong ekonomi umat dapat berjalan dengan baik.
Kehadiran bank wakaf mikro diyakini dapat meningkatkan inklusi keuangan, sehingga masyarakat khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan mudah mendapat permodalan.
Bank wakaf mikro bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan perbankan, katanya lagi, sehingga kalau mau pinjam ke bank harus punya agunan dan administrasi bertumpuk-tumpuk baru bisa ke bank.
(T.KR-NCY/B/T013/T013) 18-04-2018 07:42:43