Bitung, (Antaranews Sulut) –  Perayaan Cap Go Meh (Goan Siau)  2018 masuk kalender wisata Kota Bitung, Sulawesi Utara, berlangsung meriah,  masyarakat tumpah ruah dan sangat antusias menyaksikan ritual suci itu.

Hampir seluruh masyarakat tetap pada tempatnya dan menunggu menyaksikan ritual perayaan yang selalu dilaksanakan sesudah Tahun Baru Imlek.

Masyarakat tidak bergeming menunggu prosesi keluarnya, Thian Sin (Imcak Pia) sebutan untuk pelaku utama.pada perayaan itu, kendati Kota Bitung  diguyur hujan.

Perayaan Cap Go Meh yang memaduselaraskan dengan adat Minahasa,  dibuka dengan Tarian Kabasaran dan menyusul kereta hias pada prosesi keluarnya Than sin. Kondisi ini menambah maraknya perayaan tersebut.
  Ritual Cap Go Meh 2018 Kota Bitung, (1)

Selain itu, iringan musik bambu dalam perayaan itu, menjadikan Cap Go Meh layak  dimasukkan  kalender wisata kota Bitung.

Dalam ritual tersebut,  iring-iringan prosesi yang tampil masing masing  sepasang gong lonceng langit, pasukan 36 bendera, kepala tempayang dan sosiru, naga hijau dan tarian barongsai. 

Selain itu terdapat juga tujuh kereta hias dinaiki oleh anak-anak yang begitu menarik perhatian penonton.

Dan terakhir yang dinanti-nanti para penonton yaitu prosesi empat Tang Shin yang menjadi akhir dari barisan barisan ritual  Cap Go Meh tersebut.

Wali Kota Bitung, Maxmiliaan Jonas Lomban SE MSi memberikan apresiasi bagi warga keturunan Cina yang menyelenggarakan warisan budayanya dan tetap memberikan kesempatan kepada tarian dan musik dari Minahasa untuk tampil dalam.ritual itu.

 "Inikan sudah masuk dalam .kalemder wisata Kota Bitung, maka sudah selayaknya seluruh warga agar menyukseskan kegiatan ini," ungkap Lomban.

  Warga Kota Bitung, Jensen Ronaldo (34l  mengaku senang dengan perayaan Cap Go Meh di Kota Bitung.

   Saya datang menonton bersama keluarga, karena ritual ini sebagai hiburan,," ujar Jensen.
 

Pewarta : Marlita E.S Korua
Editor :
Copyright © ANTARA 2024