Manado, 14/2 (Antara) - Menyambut hari raya Imlek 2569 Kongzili, masyarakat etnis Tionghoa di Manado, terutama umat Konghucu, melakukan berbagai prosesi sembahyang di Klenteng.

"Imlek merupakan perayaan keagamaan yang tertera dalam kitab suci, dan karena agama ini berasal dari Tiongkok, maka budaya dari negeri Tirai Bambu juga kental ada di dalamnya," kata Ketua Bidang Hukum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Sofyan Jimmy Yosadi, di Manado, Rabu.

Yosadi mengatakan, ritual keagamaan di tempat ibadah umat itu sama, dimana seminggu sebelum Imlek sudah ada berbagai rangkaian dan ritual keagamaan dengan berdoa, serta melakukan tradisi Tionghoa lainnya.

Khusus untuk ritual keagamaan, kata Yosadi, umat akan melaksanakan sembahyang untuk leluhur di rumah masing-masing menjelang tahun baru pada pagi hari, dimana seluruh anggota keluarga akan berkumpul.

"Setelah sembahyang leluhur, umat yang ada di rumah masing-masing makan bersama dengan berbagai simbol dan tradisi khas Tionghoa, dengan maknanya masing-masing," katanya.

Kemudian pada malam hari, seluruh umat berkumpul di Klenteng yang ada di Manado, sembahyang menjelang tahun baru, dan tradisinya memang petasan mercon dan lainnya.

Mercon itu, katanya, ada maknanya yang dimengerti umat dan wajib dilaksanakan untuk menyambut hari raya Imlek 2569 Kongzili, sehingga semuanya sehat sejahtera dan berbahagia menyambut tahun baru.

Sementara di tempat ibadah Klenteng Kwan Kong, terlihat berbagai persiapan sudah dilakukan umat, dan silih berganti datang melakukan sembahyang dalam menyambut hari raya tersebut. ***4***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 14-02-2018 20:00:16

Pewarta : Joyce Bukarakombang

Copyright © ANTARA 2024