Tondano (AntaraSulut) - Bupati Minahasa Jantje W Sajow mengatakan olahraga berkuda akan terus berkembang.
"Olahraga berkuda ini akan terus berkembang, apalagi lomba seperti ini rutin dilaksanakan," ungkap Sajow.
Ia mengatakan Pemkab Minahasa telah berkoordinasi dengan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Sulawesi Utara (Sulut) agar tahun depan lomba pacuan kuda dilaksanakan setiap bulan.
"Ini untuk menunjang program tersebut Pemkab Minahasa akan melaksanakan lomba pacuan kuda pada Januari dan November mendatang," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan lomba pacuan kuda memiliki dampak positif yang lebih luas, jika olahraga berkuda di Sulut maju maka akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Jika lomba pacuan kuda rutin dilaksanakan maka akan memicu munculnya peternak-peternak lokal. Artinya peternak lokal bisa mendapat keuntungan dari penjualan kuda pacu yang berkualitas," ujarnya.
Bupati berharap olahraga berkuda nanti bisa meraih medali emas saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Ia menjelaskan lomba pacuan kuda memiliki nilai lebih bagi warga Sulut, khususnya warga Minahasa, olahraga ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari warga pada beberapa daerah, seperti Kecamatan Tompaso dan Kawangkoan.
"Jauh sebelum cabang olahraga lain berkembang di Sulut, olahraga berkuda telah lebih dahulu memperkenalkan Sulut, khususnya Minahasa pada pentas nasional, olahraga berkuda seperti ini harus terus dikembangkan," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 76 kuda pacu ambil bagian dalam 11 race lomba pacuan kuda dalam rangka memperingati Hari Jadi Minahasa ke-589, perlombaan tersebut dilaksanakan di gelanggang Pacuan Kuda Maesa Tompaso, Sabtu (11/11).
Ribuan warga pecinta olahraga berkuda dari berbagai daerah di Sulut hadir untuk menyaksikan aksi kuda-kuda pacu terbaik yang berlaga saat itu. Gemuruh sorakan menonton menggema saat kuda pacu mulai berlari adu cepat melewati garis finish.
Pada race paling bergengsi, yaitu kelas Derby 1.400 meter, kuda yang menjadi pemenang adalah kuda McLaren milik Gubernur Sulut Olly Dondokambey dari Miranda Stable, posisi kedua ditempati kuda Kaisarea milik Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito dari King Royal Park Stable, posisi ketiga diraih kuda Persephone milik Umboh Yosephine dari Berlian Stable.
Panitia pelaksana lomba Pacuan Kuda Jerry Pola mengatakan lomba lain yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut adalah lima race pacuan roda sapi yang melibatkan 27 pasang sapi, dan tiga race lomba bendi kalaper yang melibatkan 18 ekor kuda.
"Perlombaan ini terlaksana berkat dukungan penuh Pemkab Minahasa melalui pak bupati, lomba serupa akan dilaksanakan oleh Pemkab Minahasa Januari 2018 mendatang," ungkapnya.
"Olahraga berkuda ini akan terus berkembang, apalagi lomba seperti ini rutin dilaksanakan," ungkap Sajow.
Ia mengatakan Pemkab Minahasa telah berkoordinasi dengan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda (Pordasi) Sulawesi Utara (Sulut) agar tahun depan lomba pacuan kuda dilaksanakan setiap bulan.
"Ini untuk menunjang program tersebut Pemkab Minahasa akan melaksanakan lomba pacuan kuda pada Januari dan November mendatang," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan lomba pacuan kuda memiliki dampak positif yang lebih luas, jika olahraga berkuda di Sulut maju maka akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
"Jika lomba pacuan kuda rutin dilaksanakan maka akan memicu munculnya peternak-peternak lokal. Artinya peternak lokal bisa mendapat keuntungan dari penjualan kuda pacu yang berkualitas," ujarnya.
Bupati berharap olahraga berkuda nanti bisa meraih medali emas saat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Ia menjelaskan lomba pacuan kuda memiliki nilai lebih bagi warga Sulut, khususnya warga Minahasa, olahraga ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari warga pada beberapa daerah, seperti Kecamatan Tompaso dan Kawangkoan.
"Jauh sebelum cabang olahraga lain berkembang di Sulut, olahraga berkuda telah lebih dahulu memperkenalkan Sulut, khususnya Minahasa pada pentas nasional, olahraga berkuda seperti ini harus terus dikembangkan," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 76 kuda pacu ambil bagian dalam 11 race lomba pacuan kuda dalam rangka memperingati Hari Jadi Minahasa ke-589, perlombaan tersebut dilaksanakan di gelanggang Pacuan Kuda Maesa Tompaso, Sabtu (11/11).
Ribuan warga pecinta olahraga berkuda dari berbagai daerah di Sulut hadir untuk menyaksikan aksi kuda-kuda pacu terbaik yang berlaga saat itu. Gemuruh sorakan menonton menggema saat kuda pacu mulai berlari adu cepat melewati garis finish.
Pada race paling bergengsi, yaitu kelas Derby 1.400 meter, kuda yang menjadi pemenang adalah kuda McLaren milik Gubernur Sulut Olly Dondokambey dari Miranda Stable, posisi kedua ditempati kuda Kaisarea milik Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito dari King Royal Park Stable, posisi ketiga diraih kuda Persephone milik Umboh Yosephine dari Berlian Stable.
Panitia pelaksana lomba Pacuan Kuda Jerry Pola mengatakan lomba lain yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut adalah lima race pacuan roda sapi yang melibatkan 27 pasang sapi, dan tiga race lomba bendi kalaper yang melibatkan 18 ekor kuda.
"Perlombaan ini terlaksana berkat dukungan penuh Pemkab Minahasa melalui pak bupati, lomba serupa akan dilaksanakan oleh Pemkab Minahasa Januari 2018 mendatang," ungkapnya.