Manado, 14/11 (Antara) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Persero Kantor Wilayah Manado menggenjot peningkatan dana murah atau current account saving account (CASA) dana pihak ketiga (DPK) di daerah tersebut.

"Kami akan mendorong agar dana murah yakni tabungan dan giro bisa meningkat lebih tinggi lagi," kata CEO BNI Manado Eko Setiawan, di Manado, Selasa.

Eko menjelaskan dengan menjaga kualitas CASA di level yang baik diharapkan kondisi likuiditas BNI lebih sehat, sehingga dapat mencapai target ekspansi kredit tahun ini.

"Dengan likuiditas terjaga, ekspansi kredit lebih optimal dengan lending rate lebih kompetitif," jelasnya.

Saat ini, katanya, pertumbuhan CASA di BNI Wilayah Manado pada kisaran 73,75 persen dari target hanya 68 persen.

Penghimpunan dana masyarakat, katanya lagi, mengalami peningkatan namun tidak terlalu tinggi, karena melihat pasar para pengusaha yang masih "wait and see" dengan berbagai kebijakan pemerintah baik nasional maupun global.

Untuk meningkatkan dana, bank berlogo 46 ini akan mengoptimalkan peran kantor cabang serta kantor layanan guna menggali dana murah, baik untuk nasabah individu maupun korporasi atau institusi.

"Dalam hal ini, BNI tidak menaikkan bunga simpanan untuk menarik dana masyarakat, melainkan meningkatkan kualitas layanannya," katanya pula.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda mengatakan secara keseluruhan DPK perbankan Sulut hingga posisi Agustus 2017 sebesar Rp22,9 triliun.

"Dana masyarakat yang terhimpun ini cukup tinggi atau naik 6,45 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu," kata Elyanus.

OJK berharap perbankan bisa menyasar desa dan kecamatan di Sulut, karena masih banyak warga yang belum memanfaatkan bank dalam menyimpan dananya.***3***



Budisantoso Budiman



(T.KR-NCY/B/B014/B014) 14-11-2017 12:45:01

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024