Manado, 14/11 (Antara) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak semua karyawan industri keuangan yang beraktivitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk membantu sesama lewat donor darah.

"Hal ini untuk membantu sesama yang membutuhkan, karena setetes darah kita, selamatkan nyawa sesama," kata Kepala Divisi Edukasi dan Perlindungan konsumen, Industri Keuangan Non Bank dan Pasar Modal Achmad Husain di Manado, Selasa.

Kegiatan sosial donor darah ini juga serentak dilakukan di Indonesia dalam rangka memperingati HUT OJK ke-6 tahun 2017 ini.

Dia menjelaskan kegiatan donor darah ini ditargetkan sebanyak 150 kantong.

"Kami harap target ini bisa tercapai, karena melihat animo industri keuangan datanh melakukan donor darah cukup tinggi," jelasnya.

Sesuai laporan PMI, katanya, Sulut masih kekurangan kantong darah, sehingga kegiatan ini langsung dilakukan.

"Kegiatan ini akan rutin kami lakukan, sehingga stok darah di bank darah Sulut akan semakin banyak," jelasnya.

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulut Fonny The mengatakan pihaknya ikut ambil bagian dalam kegiatan donor darah kali ini.

"Semua karyawan BEI datang untuk mendonorkan darah mereka," katanya.

Komisaris Utama Bank Kumapan Samuel Mandagie mengatakan pihaknya sudah sebanyak 14 kali mendonorkan darah.

"Karena dengan melakukan kegiatan donor darah, maka akan membantu sesama yang membutuhkan," jelasnya.

OJK melakukan kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Penyumbang darah atau Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah.

Penyumbangan darah biasa dilakukan rutin di Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat maupun Unit Donor Darah di daerah. Dan setiap beberapa waktu, ada pula penggalangan penyumbangan darah yang diadakan di tempat-tempat keramaian, seperti di pusat perbelanjaan, kantor perusahaan besar, tempat ibadah, serta sekolah dan universitas secara sukarela.***4***


(T.KR-NCY/B/T013/T013) 14-11-2017 10:02:05

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024