Manado, (AntaraSulut) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kerukunan dan kedamaian antarumat beragama tidak turun dari langit melainkan harus terus diupayakan oleh masyarakat.

"Kita bersyukur bahwa di tengah-tengah kemajemukan yang luar biasa, Bangsa Indonesia masih mampu menjaga jati dirinya," katanya saat membuka Seminar Nasional Kebangsaan dalam rangka HUT Ke-84 Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) di Manado, Kamis.

Ia mengakui di beberapa tempat ada kasus-kasus terkait dengan kerukunan antarumat beragama yang harus memerlukan perhatian lebih serius dari pemerintah.

Ia menyebutkan tingkat kerukunan hidup antarumat beragama di Sulut termasuk yang tinggi dan baik, selain NTT dan Bali.

"Itu daerah-daerah yang indeks kerukunannya baik, ini tentu harus dijaga, dipelihara, dan dirawat sebaik-baiknya," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan seminar nasional kebangsaan yang diprakarsai KGPM bersama Pemprov Sulut.

"Ini cara kita menjaga, memelihara, sekaligus merawat kerukunan, bagaimana agama bisa dikembalikan kepada substansi dan esensi ajaran yang sesungguhnya," katanya

Ia juga menyinggung soal penghentian ibadah di Yogyakarta sambil mengajak semua elemen masyarakat lebih mampu bertoleransi kepada sesama dalam hal menjalankan ibadah.

"Harus juga membedakan antara rumah ibadah dan tempat ibadah. Kalau rumah ibadah, karena ini namanya rumah tentu ini ada konsekuensi secara yuridis secara sosiologis karena diperlukan izin, IMB lalu kesepakatan dari warga setempat dan seterusnya," ujarnya.

Terkait dengan tempat ibadah, katanya, semua orang bisa beribadah sesuai dengan agamanya dan di mana saja, tetapi poinnya adalah harus bisa memberikan toleransi.

Wakil Gubernur Steven Kandouw memberikan apresiasi kepada penyelenggara seminar skala nasional tersebut.

"Seminar nasional ini mengangkat tema yang sangat baik, apalagi bicara soal toleransi dan kebangsaan. Apresiasi kami berikan kepada KGPM karena bisa melaksanakan kegiatan ini dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-84," ujarnya.

Ia mengatakan apresiasi setinggi-tingginya diberikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kepada KGPM bukan hanya karena sukses melaksanakan kegiatan skala nasional, tetapi juga karena selama 84 tahun berdiri, tetap menjaga komitmen sebagai gereja nasional yang terus meningkatkan pelayanan kepada umat dan masyarakat.

"Gereja lain masih berkelahi, KGPM tetap fokus melayani. Tetap `adem-adem` saja dalam upaya meningkatkan pelayanannya sebagai gereja. Kami sangat mengapresiasi itu," katanya. ***4***



(T.K011/B/M029/M029) 26-10-2017 21:51:11

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024