Manado, (AntaraSulut) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mempersiapkan seluas 2.192 hektare lahan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.

"Pemerintah provinsi mencari alternatif wisata laut selain Taman Nasional Bunaken. Dan titik-titik destinasi pariwisata yang ada di Likupang tidak kalah hebat dengan daerah lain," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw pada rapat koordinasi dengan dinas terkait tentang syarat KEK Pariwisata Pulisan, Likupang, Kamis.

Pengembangan KEK pariwisata tersebut, lanjut dia, akan diluncurkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Provinsi Sulut yang ke-53 pada 23 September 2017.

"Investasi yang akan masuk di kawasan pariwisata tersebut mencapai triliunan rupiah," ujarnya.

Pengembangan kawasan ini, lanjut dia, sempat dipaparkan pada forum bisnis Indonesia dan Singapura pada beberapa pekan lalu yang dihadiri ratusan investor.

"Rencana pengembangan kawasan ini mendapat dukungan penuh Kementerian Pariwisata serta sejumlah lembaga terkait," tambahnya.

Selain perizinan dan dokumen lainnya yang sementara dipersiapkan, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memastikan bahwa infrastruktur jalan penghubung, lahan serta kebutuhan lainnya didukung pemerintah kabupaten dan instansi terkait lainnya.

"KEK pariwisata secara bertahap sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana dan aturan yang ada, semua syarat sudah disiapkan baik masterplan, perluasan kawasan dan amdal," ujarnya.

Bahkan kata dia, kemajuan pengembangan kawasan pariwista lebih cepat bila dibandingkan dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kota bitung.

"Aplikasi dewan KEK Nasional sudah kami siapkan, pokoknya minggu depan akan dikirim semuanya. Rasa-rasanya saya lihat akan lebih cepat ketimbang KEK Bitung karena sampai saat ini KEK Bitung belum keluar sertifikat," katanya.***1***



(T.K011/B/N002/N002) 14-09-2017 21:45:17

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024