Manado, (Antara) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Kota Manado akan mengalami deflasi sebesar 0,5 persen pada September 2017.

"BI memperkirakan indeks harga konsumen (IHK) Sulut masih akan mencatat deflasi dengan level yang lebih dalam atau sebesar -0,5 persen (mtm)," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Soekowardojo di Manado, Selasa.

Perkiraan terjadinya deflasi dipengaruhi oleh tingkat permintaan yang relatif rendah di tengah pasokan yang mencukupi.

Deflasi juga akan didorong oleh turunnya tarif angkutan udara dan beras seiring dengan masuknya masa panen.

Namun demikian, katanya, perlu menjadi perhatian terhadap tekanan harga bawang cabai tomat mengingat pada September akan dirayakan pengucapan di Kota Manado.

Ke depan, katanya, pemerintah daerah dan BI berkomitmen untuk memperkuat pengendalian inflasi di tahun 2017.

Pada paruh kedua tahun 2017, upaya pengendalian inflasi akan difokuskan pada pengendalian harga komoditas strategis seperti Tomat Sayur dan Cabai Rawit.

Program pengendalian inflasi tersebut akan kembali dilakukan melalui "Gerakan Barito-Batanang Rica dan Tomat" tahap ke dua bekerja sama dengan Pemprov Sulut, sebagai antisipasi lonjakan harga komoditas tersebut di akhir tahun.

Upaya lainnya yaitu melalui kerja sama antar daerah dan program komunikasi ekspektasi akan terus dilakukan sepanjang tahun 2017.

Pada bulan Agustus 2017, indeks harga konsumen (IHK) Sulawesi Utara yang diwakili oleh Kota Manado mencatat deflasi sebesar -0,21 persen (mtm), setelah sebelumnya pada bulan Juni dan Juli tercatat inflasi.

Deflasi Sulut pada bulan Agustus tersebut relatif lebih besar dibandingkan nasional baik secara bulanan maupun tahunan.

Nasional mencatat deflasi -0,07 persen (mtm), dan secara tahunan sebesar 3,82 persen (yoy).***3***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 05-09-2017 22:02:43

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024