Tondano (AntaraSulut) - Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Minahasa Arody Tangkere mengatakan pada tahun ajaran baru 2017 akan melakukan  merger belajar di sekolah yang radiusnya berdekatan di setiap desa.

"Khusus SD akan ada merger belajar. Contohnya di Desa Pulutan, SD GMIM Pulutan dan SD Inpres Pulutan. Jadi kelasnya akan digabung tapi gurunya tetap mengajar seperti biasa," ujarnya.

Namun, katanya lagi, program ini hanya berlaku di satu kampung yang berdekatan.

"Dengan melihat jumlah siswa sedikit serta guru kurang dan ruangan terbatas, maka dilaksanakanlah merger belajar ini. Akan tetapi pada saat ujian, mereka kembali ke sekolah masing-masing," ujarnya.

Ketika ditanya soal pembatasan penerimaan siswa baru, mantan Kepala BKD Tomohon ini menyampaikan, untuk pembatasan penerimaan siswa di SD tidak ada batasannya.

"Tergantung sekolah mana yang paling cocok, itu yang dipilih orang tua, meskipun agak jauh dari rumah tinggal. Tapi memang, dampaknya adalah jika di desa itu ada dua sekolah namun yang paling banyak dipilih adalah sekolah yang satu, maka yang paling sedikit dipilih akan terjadi kekurangan siswa," urainya.

Meski begitu, tambah Arody, pihaknya selaku pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran setiap sekolah. Meskipun kekurangan guru dan murid.

Sementara mengenai pelaksanaan ujian nasional(UN) tingkat sekolah dasar, katanya sebanyak 5.198 peserta  dari 342 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Minahasa telah selesai melaksanakan UN Rabu (17/5).

Dikatakan , pelaksanaan ujian berjalan dengan baik dan distribusi soal pun aman.

"Untuk siswa yang belum ikut UN maupun yang izin sakit akan diadakan ujian susulan pelaksanaannya dalam waktu dekat ,tinggal menunggu jadwal sementara disiapkan," kata  Tangkere.


Pewarta : Martsindy Rasuh
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024