Bitung, (Antara)- Pembersihan pasca banjir bandang dan tanah longsor di Kota Bitung, Sulawesi Utara mencapai 80 persen, hingga sepekan sejak peristiwa tersebut terjadi.

"Sebagian besar wilayah yang terdampak banjir bandang sudah dapat dibersihkan dan kegiatan belajar mengajar sudah bisa dilaksanakan seperti biasanya," Kata Wali Kota Bitung, Maxmiliaan Jonas Lomban, di Bitung Sabtu.

Lomban mengatakan, wilayah baru bisa dibersihkan sebagian adalah kelurahan Tandurusa, dimana yang bisa dibersihkan adalah jalan sedangkan rumah-rumah penduduk masih banyak yang tertimbun pasir sehingga masih memerlukan waktu dan tenaga untuk pembersihan.

Lokasi lainnya yang belum bersih, kata Lomban, adalah Politeknik Perikanan serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Kota Bitung.

Lomban menyampaikan terima dan penghargaan kepada TNI dan Polri serta berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan masyarakat yang turut membantu dalam proses pembersihan sampah dan limpur akibat banjir dan tanah longsor.

Dia mengatakan, Pemkot Bitung masih membutuhkan berbagai alat berat untuk memperlancar pembersihan, karena lokasi yang belum dibersihkan adalah yang parah dampak kerusakaannya dan sebab timbunan tanah yang mencapai 11,5 meter yang dibawah arus saat banjir bandang.

Menurut Lomban, penyelesaian pembersihan kelurahan Tandurusa akan dilakukan Senin mendatang supaya Bitung benar-benar bersih dan masyrakat di pengungsian dapat beraktivitas kembali pada akhir Februari.

"Pihak pemerintah akan selalu memantau pelaksanaan pembersihan, karena sangat mendesak untuk mengembalikan warga korban bencana kepada tempat pemukimannnya," katanya. ***4***



(T.KR-JHB/B/G004/G004) 18-02-2017 22:43:06

Pewarta : Marlita Korua
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024