Minahasa Utara, 26/1 (Antara Sulut) - Wakil Ketua DPRD Minahasa Utara Shintya Rumumpe mengimbau kepada masyarakat dampak banjir untuk menyelamatkan nyawa.
"Selaku manusia tidak dapat memprediksi kapan bencana alam akan terjadi, tapi setidaknya ketika indikasi itu muncul diharapkan untuk melakukan pengungsian menghindari hal tak diinginkan," ujar Rumumpe di Airmadidi, Kamis.
Dia pun prihatin terhadap para korban bencana alam banjir seperti halnya terjadi dibeberapa wilayah di Minahasa Utara.
Rumumpe pun terus mengingatkan untuk lebih kuat dalam menghadapi musibah dan terus berserah kepada Tuhan yang mah esa.
Rumumpe pun mendesak kepada pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah, agar tanggap mengatasi musibah tersebut sambil berharap segenap masyarakat saling membaur membantu warga lainnya terkena musibah.
Bencana lain karena tingginya intensitas curah hujan yang terjadi terus menerus berakibat tanah longsor dan meluapnya air sungai yang ada di Kabupaten Minahasa Utara.
Tanah longsor terjadi di dua desa masing masing Kaweruan jaga IV Kecamatan Kalawat dan Munte Kecamatan Likupang Barat. Sedangkan banjir akibat luapan air sungai terjadi di Desa Likupang I, Likupang Kampung Ambon, Desa Maen Kecamatan Likupang Timur serta Desa Kema III Kecamatan Kema.
Akibat luapan air ini keempat desa tersebut terendam air, bahkan dikabarkan di Desa Kampung Ambon ada rumah yang hanyut terbawa arus sungai.
Dari data yang berhasil dihimpun, tiga kecamatan masing-masing Likupang Barat 21 Desa, Likupang Timur 18 Desa dan Likupang Selatan 5 desa tidak bisa diakses lewat jalur tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Utara Formans Dandel mengatakan, bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa.
"Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa, korban material akibat banjir jelas ada namun masih sedang diidentifikasi. Menurut laporan yang kami terima, sejumlah rumah terendam air di empat desa yaitu di Desa Maen dan Desa Likupang I, Desa Likupang Dua, Kampung Ambon dan Desa Kema III. Jumlahnya masih di hitung, Kabid Tanggap Darurat saat ini sedang berada di lokasi banjir, di Likupang†ujar Dandel.
Dandel menambahkan, pihaknya saat menerima laporan dari Camat dan hukum tua langsung berkoordinasi dengan semua pihak terkait.
"Dua alat berat jenis excavator dan Loder yang dipinjam dari PU Provinsi telah diturunkan guna menyingkirkan material yang menutupi jalan. Mudah-mudahan dapat dituntaskan malam ini," kata Dandel.
"Selaku manusia tidak dapat memprediksi kapan bencana alam akan terjadi, tapi setidaknya ketika indikasi itu muncul diharapkan untuk melakukan pengungsian menghindari hal tak diinginkan," ujar Rumumpe di Airmadidi, Kamis.
Dia pun prihatin terhadap para korban bencana alam banjir seperti halnya terjadi dibeberapa wilayah di Minahasa Utara.
Rumumpe pun terus mengingatkan untuk lebih kuat dalam menghadapi musibah dan terus berserah kepada Tuhan yang mah esa.
Rumumpe pun mendesak kepada pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah, agar tanggap mengatasi musibah tersebut sambil berharap segenap masyarakat saling membaur membantu warga lainnya terkena musibah.
Bencana lain karena tingginya intensitas curah hujan yang terjadi terus menerus berakibat tanah longsor dan meluapnya air sungai yang ada di Kabupaten Minahasa Utara.
Tanah longsor terjadi di dua desa masing masing Kaweruan jaga IV Kecamatan Kalawat dan Munte Kecamatan Likupang Barat. Sedangkan banjir akibat luapan air sungai terjadi di Desa Likupang I, Likupang Kampung Ambon, Desa Maen Kecamatan Likupang Timur serta Desa Kema III Kecamatan Kema.
Akibat luapan air ini keempat desa tersebut terendam air, bahkan dikabarkan di Desa Kampung Ambon ada rumah yang hanyut terbawa arus sungai.
Dari data yang berhasil dihimpun, tiga kecamatan masing-masing Likupang Barat 21 Desa, Likupang Timur 18 Desa dan Likupang Selatan 5 desa tidak bisa diakses lewat jalur tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Utara Formans Dandel mengatakan, bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa.
"Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa, korban material akibat banjir jelas ada namun masih sedang diidentifikasi. Menurut laporan yang kami terima, sejumlah rumah terendam air di empat desa yaitu di Desa Maen dan Desa Likupang I, Desa Likupang Dua, Kampung Ambon dan Desa Kema III. Jumlahnya masih di hitung, Kabid Tanggap Darurat saat ini sedang berada di lokasi banjir, di Likupang†ujar Dandel.
Dandel menambahkan, pihaknya saat menerima laporan dari Camat dan hukum tua langsung berkoordinasi dengan semua pihak terkait.
"Dua alat berat jenis excavator dan Loder yang dipinjam dari PU Provinsi telah diturunkan guna menyingkirkan material yang menutupi jalan. Mudah-mudahan dapat dituntaskan malam ini," kata Dandel.