Manado, (Antarasulut) - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di pinggiran kawasan belanja Manado, Rabu, mengadukan direktur PD pasar Manado,ke DPRD setempat, karena mereka sudah tidak berjualan tiga minggu.

"Kami keberatan karena sebelumnya, Dirut PD Pasar Manado berjanji akan menata kami dengan membuat kanopi di bagian depan pusat pembelanjaan (shopping centre), sekarang malah dilarang berdagang," kata Wakil pedagang, Yusuf Akuba, di kantor DPRD Manado.

Yusuf mengatakan, para pedagang menyesalkan hal tersebut, sebab sekarang mereka menerima dua surat teguran, karena tidak mau pindah ke belakang shopping dan bertahan di depan, padahal itu merugikan pedagang, karena pendapatan berkurang.

"Kami menolak karena penerimaan jualan di belakang rendah sedangkan biaya sewa yang dikeluarkan mencapai Rp20.000 per harinya, belum ditambah sewa bulanan," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya Dirut PD pasar mengajak PKL bertemu dan berkata akan membuat kanopi di bagian depan untuk relokasi pedagang, tetapi justru dibangun di belakang, dan disuruh pindah ke situ.

Ia mengatakan, jika memang PD Pasar tidak bisa memberikan kepastian sekarang, maka mereka minta agar diberikan waktu November sampai Desember baru mereka mau pindah Januari 2017 di bagian belakang shoping center.

Ia mengatakan, Dirut PD Pasar tidak memberikan sosialisasi tentang relokasi pedagang sehingga mereka mengalami kerugian akibat tidak berdagang selama tiga minggu.

Legislator Benny Parasan, yang menerima para pedagang tersebut, berjanji akan memfasilitasi masalah tersebut, karena harus memanggil kembali Dirut PD pasar, Ferry Keintjem.

"Sayangnya kami tidak bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Dirut, sehingga harus menunggu tetapi tetap akan dibahas bersama PD Pasar," katanya.***3***

(T.KR-JHB/B/A029/A029) 26-10-2016 13:52:05

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024