Manado, (Antarasulut) - Biro Ekonomi Sulawesi Utara menurunkan tim untuk memantau distribusi elpiji tiga kilogram yang digunakan masyarakat dan pelaku usaha mikro.

"Kami akan berkoordinasi dengan tim pengawasan di kabupaten dan kota terkait distribusi elpiji ini. Langkah ini juga untuk memastikan tidak terjadi penimbunan di pangkalan atau agen," kata Kepala Biro Ekonomi Sulut Jane Mendur di Manado, Rabu.

Mendur mengatakan dari informasi yang diberikan masyarakat, di sejumlah titik di Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kabupaten Minahasa Utara terjadi kelangkaan elpiji yang bahkan sudah sebulan lebih.

Warga terpaksa mencarinya ke pengecer yang ada di kota atau kabupaten terdekat karena di pangkalan sudah tidak tersedia, ujarnya.

"Konsekwensinya warga harus membayar di luar harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Karena itu, tim kami akan berkoordinasi untuk mengecek langsung kelangkaan ini serta mencari tahu penyebabnya," ujarnya.

Biro ekonomi Pemprov Sulut, lanjut dia, telah mengkonfirmasi Pertamina terkait kelangkaan elpiji di sejumlah wilayah.

"Kata mereka (pertamina) suplai rutin dilakukan setiap harinya. Bahkan khusus di Manado setiap harinya didistribusikan sebanyak 15 ribu tabung elpiji," ujarnya.

Dia pun mengharapkan masyarakat ikut menjaga distribusi elpiji ini dan segera melaporkan ke pemerintah kota bila terjadi kesalahan yang menyebabkan kelangkaan.

"Kalau memang ada pangkalan elpiji yang bermain atau menimbun sehingga terjadi kelangkaan, laporkan ke biro perekonomian, kepolisian atau pemerintah kelurahan atau desa pasti akan ditindaklanjuti," ajaknya.***1***







(T.K011/B/N002/N002) 24-08-2016 16:06:58

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024