Manado, (Antara) - Presiden MarkPlus&Co Hermawan Kartajaya memberikan apresiasi terhadap perkembangan Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado yang terus mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Bandara Samrat ini, sangat luar biasa, karena saat ini sudah menjadi 'Chinese Friendly Airport'," kata Hermawan di Manado.

Dia mengatakan hal ini sangat pas dengan realita baru saat ini, bahwa Indonesia membutuhkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Apalagi, katanya, budaya Kota Manado dengan minahasanya dengan Sulut secara keseluruhan sangat cocok denga turis Tiongkok.

"Jadi apa yang dilakukan oleh GM PT Angkasa Pura I Halendra Waworuntu adalah sesuatu yang akan membantu pariwisata di daerah," jelasnya.

Bagaimanapun, katanya, bandara merupakan pintu gerbang utama, masuk-keluarnya para tamu baik wisman maupun domestik.

"Saya meluhat sudah banyak yang dilakukan Bandara Samrat saat ini," jelasnya.

Hermawan Kartajaya adalah seorang pakar pemasaran berkewarganegaraan Indonesia. Sejak tahun 2002, ia menjabat sebagai Presiden World Marketing Association dan oleh The Chartered Institute of Marketing yang berkedudukan di Inggris ia dinobatkan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing.

Saat ini ia juga menjabat sebagai Presiden MarkPlus&Co, perusahaan konsultan manajemen yang berbasis di Asia yang dirintisnya sejak tahun 1990.

Kartajaya aktif menulis buku-buku seputar dunia pemasaran. Kartajaya merupakan orang Indonesia pertama yang memasuki ranah pemasaran internasional dengan model yang ia buat sendiri. Ia adalah seroang yang unik kombinasi dari orang yang memiliki pemikiran akan konsep bisnis yang strategis dalam bidang marketing dan seorang praktisi.

Hermawan yang juga founder dan President MarkPlus itu selalu mengatakan bahwa jika ingin membangun brand yang kuat perusahaan tidak boleh hanya mengandalkan iklan. Perusahaan harus melakukan sesuatu yang mengena di benak konsumen, tidak sekadar menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024