Manado, (Antara) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Siswa R Mokodongan berharap semua pemangku kepentingan mengoptimalkan pencegahan narkotika, obat-obat berbahaya (narkoba) dan HIV/AIDS sehingga tidak memberikan dampak buruk bagi generasi ke depan.

"Langkah pencegahan ini tidak hanya tangling jawab pemerintah saja, tetapi kita bersama segenap lapisan masyarakat, keluarga, LSM, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga lainnya," kata Mokodongan di Manado, Selasa.

Menurut dia, narkoba dan HiV/AIDS telah menjadi ancaman terhadap tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara serta melemahkan ketahanan nasional yang menghambat jalannya pembangunan.

Kecenderungan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, juga daya toleran (penyesuaian) dan habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi, katanya.

Ketiga sifat itulah yang menyebabkan pemakai narkoba tidak bisa lepas dari cengkeramannya, sementara di sisi lain, menimbulkan dampak negatif besar, baik di bidang ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan.

Saat ini, kata dua, konsumsi narkoba cenderung menjadi gaya hidup pada sebagian orang terutama generasi muda, sementara di sisi lainnya HIV/AIDS juga memberikan ancaman serius bila tidak dicegah penularannya.

"Karena itu menjadi harapan bersama melalui koordinasi dan konsultasi para pihak dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dengan senantiasa mengedepankan aspek kemanusiaan, supremasi hukum, nilai-nilai moral, etika dan agama," ujarnya.

Sementara Kabag� fasilitasi Sosial dan Keagamaan Olga Saisab SSos menyebutkan, koordinasi dan konsultasi para pihak ditujukan untuk mengevaluasi sejauh mana strategi penanggulangan narkoba dan HIV/ADIS diimplementasikan kepada masyarakat, bahkan sosialisasi kepada lembaga pemerintah dan LSM terkait kinerja dan persoalan yang dihadapi serta langkah solusinya.***4***



(T.K011/B/G004/G004) 26-07-2016 23:07:21

Pewarta : Karel A Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024