Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) meluncurkan Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Kota Manado, Jumat.

"Ini merupakan hasil sinergi lintas instansi sebagai upaya pengendalian harga agar tetap berada di rentang sasaran inflasi, sehingga dapat menjaga daya beli serta kesejahteraan masyarakat," kata Deputi BI Kantor Perwakilan Sulut Renold Asri usai Peluncuran Kios TPID Sulut di Manado, Jumat.

Dia mengatakan TPID telah membuat jadwal petugas Kios TPID secara bergantian dari hari Senin sampai dengan Sabtu.

Ia mengatakan terdapat empat lembaga yang bertugas tiap hari, yaitu Bulog, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian dan Peternakan.

Adapun beberapa organisasi lain lainnya seperti BKAD, Dinas Koperasi & UMKM, Bappeda, DKP, Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Dinas PUPR, Dinas ESDM, Dinas Perumahan, DPMPTSP, Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, Dinas Perkebunan, dan Dinas Kesehatan akan berjaga secara bergantian.

Satgas Pangan Polda Sulut bersama Bank Indonesia beserta anggota TPID lainnya, seperti Inspektorat Daerah Provinsi Sulut, Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulut, BPS Sulut, Kodam XIII/Merdeka, Kejati Sulut dan Korem 131/Santiago bertugas sebagai pengawas kios.

Ia menjelaskan perkembangan harga di Sulut pada November 2025 tercatat mengalami deflasi 0,41 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada dasarnya deflasi terjadi karena berlimpah pasokan masa panen.

Meskipun harga komoditas utama mengalami deflasi, jika ditarik data yang lebih panjang, pergerakan harga bulanan di Sulut relatif lebih bergejolak, dengan tingkat volatilitas naik dan turun sebesar 0,81 persen, lebih tinggi dibandingkan volatilitas inflasi bulanan nasional 0,50 persen.

Dari sisi komoditas, Barito (Bawang, Rica, Tomat), Beras, dan Daging Babi memiliki frekuensi yang tinggi menjadi kontributor Top 5 Inflasi/Deflasi (mtm) sejak Januari 2024 hingga November 2025.

Bahkan, cabai rawit dan tomat konsisten muncul setiap bulan sebagai komoditas penyumbang penurunan dan kenaikan harga.

Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru, tingginya permintaan terhadap kelima komoditas tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga, apalagi komoditas tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan.

"Oleh karena itu, TPID Provinsi Sulawesi Utara memiliki inisiatif untuk mendirikan Kios TPID sebagai sarana intervensi harga pangan strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan stabilisasi harga," jelasnya.

Pemilihan lokasi di Pasar Bersehati Manado didasarkan penguatan kegiatan Operasi Pasar Gerakan Pangan Murah agar sesuai 3 TEPAT, yaitu: Tepat Lokasi sesuai lokasi pasar PIHPS, Tepat Sasaran, dan Tepat Waktu.

Komoditas yang dijual di Kios TPID berasal dari Bulog yang menyediakan komoditas sesuai HET terutama beras medium. Selain itu, terdapat beras premium, minyak premium dan gula.

Dinas Pangan menyediakan telur, bawang merah, bawang putih dan Dinas Pertanian menyediakan berbagai produk hortikultura.

 


Pewarta : Nancy Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025