Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus optimistis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sementara direvisi akan memberikan lonjakan besar pada sektor perekonomian di provinsi tersebut.

"Program cetak sawah baru seluas 19.527 hektare diprediksi menambah nilai ekonomi pertanian hingga Rp 2,1 triliun pada akhir perencanaan," kata Gubernur Yulius dalam rilis yang dibagikan dalam grup percakapan di Manado, Rabu.

Menurut Gubernur, dengan penguatan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertumbuhan ekonomi Sulut bisa terdorong hampir tiga persen. 

"Ini multiplier effect besar yang akan langsung dirasakan rakyat,” ujar Gubernur Yulius. 

Gubernur menambahkan, dokumen RTRW yang hampir rampung tersebut sinkron dengan RPJMN dan RPJMD.

Revisi RTRW Sulut juga menyatu dengan denyut RPJMN 2025–2029 dan RPJMD, termasuk 9 lokasi prioritas pembangunan nasional, mulai dari PKSN Melonguane, Tahuna, hingga kawasan metropolitan Bimindo (Bitung, Minahasa, Manado).

“Setiap program unggulan, mulai dari kereta trem, jembatan Bitung–Lembeh, hingga KEK pariwisata, semuanya sudah masuk dalam dokumen tata ruang. RTRW ini adalah harmoni besar pembangunan bangsa,” kata Yulius menjelaskan.

Gubernur purnawirawan TNI bintang dua tersebut menekankan peran penting KEK Bitung dan KEK Likupang sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

“Kedua kawasan ini adalah jantung pertumbuhan ekonomi Sulut. Tata ruang kita harus menyediakan ruang bagi investasi, pariwisata, dan industri, tanpa melukai kelestarian alam,” sebut Gubernur.
 


Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2025