Manado, 16/2 (Antara) - Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Soni Sumarsono mendukung Sulawesi Utara menjadi tujuan penyelenggaraan "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)" yaitu pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran.
"Hal ini tidak dapat dipisahkan dari potensi daerah yang mengandalkan pariwisata serta membangun iklim investasi yang kondusif," kata Sumarsono di Manado, Selasa.
Dia menambahkan, pada saat dipercayakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai penjabat gubernur Sulut, untuk mendukung MICE pemerintah provinsi menggagas program "Visit North Sulawesi" dengan slogan "Mari Jo Ka Manado" (marilah ke Manado).
Program ini, menurut lulusan Universitas Gajah Mada diimplementasikan melalui berbagai upaya strategis di antaranya mempersiapkan sektor pariwisata di daerah agar lebih baik dan melakukan pembenahan di semua destinasi wisata.
"Sulut memiliki destinasi wisata bahari, kuliner, religius, maupun objek wisata lainnya. Pemerintah daerah juga menggalang kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya menggaet PT Pos Indonesia mencetak perangko dan kartu pos wisata seri Mari Jo Ka Manado," katanya.
Sumarsono menyebutkan, dalam menjaga momentum pembangunan juga digagas beberapa gerakan lainnya yang saling menunjang di antaranya Gerakan Sulut Menanam (GSM).
GSM ditujukan untuk memulihkan ekosistem yang mengalami kerusakan dan penurunan daya dukung akibat kemarau panjang dan kekeringan yang melanda serta mempercepat tercapainya swasembada pangan berkelanjutan di Sulut.
Selanjutnya, Gerakan Bersih Kuala (GeBeKa) yang ditujukan untuk mengembalikan fungsi aliran sungai, Gerakan Sulut Berkarya (GSK) dalam meningkatkan produktifitas masyarakat, serta menyediakan kesempatan kerja khususnya menatap era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Tak ada gading yang tak retak. Saya pun menyadari segala keterbatasan, dan apa yang saya lakukan masih jauh dari sempurna pada saat diberi tugas menjadi penjabat gubernur," ujarnya.***1***
(T.K011/B/M019/M019) 16-02-2016 21:53:35
"Hal ini tidak dapat dipisahkan dari potensi daerah yang mengandalkan pariwisata serta membangun iklim investasi yang kondusif," kata Sumarsono di Manado, Selasa.
Dia menambahkan, pada saat dipercayakan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebagai penjabat gubernur Sulut, untuk mendukung MICE pemerintah provinsi menggagas program "Visit North Sulawesi" dengan slogan "Mari Jo Ka Manado" (marilah ke Manado).
Program ini, menurut lulusan Universitas Gajah Mada diimplementasikan melalui berbagai upaya strategis di antaranya mempersiapkan sektor pariwisata di daerah agar lebih baik dan melakukan pembenahan di semua destinasi wisata.
"Sulut memiliki destinasi wisata bahari, kuliner, religius, maupun objek wisata lainnya. Pemerintah daerah juga menggalang kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya menggaet PT Pos Indonesia mencetak perangko dan kartu pos wisata seri Mari Jo Ka Manado," katanya.
Sumarsono menyebutkan, dalam menjaga momentum pembangunan juga digagas beberapa gerakan lainnya yang saling menunjang di antaranya Gerakan Sulut Menanam (GSM).
GSM ditujukan untuk memulihkan ekosistem yang mengalami kerusakan dan penurunan daya dukung akibat kemarau panjang dan kekeringan yang melanda serta mempercepat tercapainya swasembada pangan berkelanjutan di Sulut.
Selanjutnya, Gerakan Bersih Kuala (GeBeKa) yang ditujukan untuk mengembalikan fungsi aliran sungai, Gerakan Sulut Berkarya (GSK) dalam meningkatkan produktifitas masyarakat, serta menyediakan kesempatan kerja khususnya menatap era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Tak ada gading yang tak retak. Saya pun menyadari segala keterbatasan, dan apa yang saya lakukan masih jauh dari sempurna pada saat diberi tugas menjadi penjabat gubernur," ujarnya.***1***
(T.K011/B/M019/M019) 16-02-2016 21:53:35