Manado (ANTARA) - Kanwil Kementerian Hukum meningkatkan literasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), akademisi, serta instansi pemerintah daerah terhadap pentingnya perlindungan hukum atas desain produk.
"Pentingnya perlindungan kekayaan intelektual sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi daerah," kata Kakanwil Kemenkum Sulut Kurniaman Telaumbanua, di Manado, Kamis.
Kanwil Kemenkum Sulut menggelar Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Desain Industri untuk memperkuat pemahaman tentang perlindungan desain produk.
“Desain bukan sekadar tampilan visual, tetapi hasil kreativitas dan identitas budaya yang perlu dijaga. Melalui sosialisasi ini, kami mendorong para pelaku usaha dan kreator Sulut untuk sadar hukum dan aktif melindungi desain mereka secara resmi,” ujar Kurniaman.
Kurniaman juga menyoroti inisiatif strategis seperti Kawasan Berbasis Kekayaan Intelektual (KBKI) sebagai bentuk integrasi pelindungan HaKI ke dalam pembangunan daerah.
Desain lokal seperti kerajinan Woloan (Kota Tomohon) dan keramik Pulutan (Kabupaten Minahasa) disebut sebagai contoh potensial yang layak untuk didaftarkan sebagai desain industri.
Pemeriksa Desain Industri Ahli Madya dari Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri, Sapta Rika Suprihatin, yang hadir secara virtual menjelaskan bahwa desain industri mencakup tampilan luar produk yang memiliki nilai estetika dan dapat diproduksi massal.
“Desain industri adalah hasil karya kreatif yang harus dilindungi. Banyak pelaku usaha belum menyadari bahwa desain produk yang mereka buat bisa bernilai ekonomi tinggi jika dilindungi secara hukum," katanya menambahkan
Perlindungan atas desain industri menjadi penting untuk mencegah peniruan dan meningkatkan daya saing produk lokal, ungkapnya.
Materi selanjutnya dipaparkan oleh Analis Kekayaan Intelektual Madya, Jefri Boy Balaati, yang memaparkan mengenai Desain Industri dalam Hak Kekayaan Intelektual.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenkum Sulut Kurniaman Telaumbanua, Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Marsono, Dinas Koperasi dan UKM Kota Manado, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Perguruan tinggi (Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum), Pelaku UMKM binaan dari Provinsi Sulawesi Utara, dan Kepala Bidang KI, Lita Ondang.