Manado, (AntaraSulut) - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan memantau langsung perkembangan sistem resi gudang (SRG) di Provinsi Sulawesi Utara.

"SRG di Sulut sebenarnya sudah siap untuk gudangnya namun kelengkapannya yang perlu didukung," kata Kepala Bagian Pengawasan PL Bappebti Kementerian Perdagangan Sentot Kamaruddin di Manado, Kamis.

Sentot mengatakan pada dasarnya program SRG sudah dan terus disosialisasikan di Sulut, dan pihaknya datang langsung untuk memantau perkembangan dan kendala yang dihadapi.

Dia mengatakan gudang SRG di Provinsi Sulut ada dua yakni di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondouw.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong mengatakan gudang yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan di dua kabupaten tersebut memang masih ada kendalanya.

"Gudang yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan yakni fasilitas pendukung jalan, listrik," jelasnya.

Sedangkan di Kabupaten Bolaang Mongondouw, katanya, tinggal mencari pengelola yang siap untuk melaksanakan SRG tersebut.

Namun intinya, yang paling penting mengubah pola pikir petani agar bisa memanfaatkan SRG jika harga anjlok saat panen raya.

Secara nasional sudah ada 10 komoditas yang bisa masuk ke SRG, dan di Sulut baru tiga yakni gabah, jagung dan rumput laut.***3***

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024