Semarang, 7/8 (Antara) - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kacung Marijan mengatakan kebudayaan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sehingga perlu dilestarikan oleh semua dimensi masyarakat.

"Kebudayaan di Indonesia tumbuh dan berkembang dalam masyarakat kita sendiri, tidak melalui proses revolusi yang dibuat sendiri, sehingga mudah punah," kata Kacung saat membuka kegiatan Temu redaktur kebudayaan se-Indonesia tahun 2015 di Semarang, Jumat.

Dia mengatakan memamg ada negara yang melakukan revolusi kebudayaan seperti di Tiongkok, Kuba namun relatif gagal karena tidak menyatu dan lahir dari masyarakat.

Kebudayaan yang berkembang dan tumbuh kuat dalam masyarakat, karena telah menyatu dan menjadi bagian dari diri masyarakat yang beranekaragam di Indonesia.

Selain masyarakat yang menyatu kuat dengan kebudayaan,

pemerintah juga berperan sebagai fasilitator dan regulator untuk melestarikan dan mengembangkannya sehingga tidak terlupakan dan terkikis oleh modernisasi zaman.

"Tetapi sebagaimana pertumbuhan kebudayaan lainnya, juga butuh iklim yang cukup baik. Pemerintah memfasilitasi dan meregulasi untuk tumbuh kembangnya kebudayaan dalam masyarakat," jelasnya.

Yang paling fundamental tumbuhnya hak-hak berkebudayaan dalam masyarakat.

Selain menjamin hak berkebudayaan dalam masyarakat juga dorongan berbagi seperti bantuan sosial dalam komunitas budaya dan adat untuk tumbuh dan berkembang.

Temu redaktur kebudayaan se-Indonesia tahun 2015 di Semarang merupakan kali ke empat yang dilakukan, kerja sama dengan Kemendikbud dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan jumlah peserta sekitar 48 orang. 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024