Manado, (AntaraSulut) - Komoditas jagung kembali mendominasi transaksi yang tercipta dalam ajang pasar lelang komoditas agro (PLKA) ke-5 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Dalam PLKA ke-5 tahun 2015 ini jagung mampu menciptakan transaksi sebesar Rp3,2 miliar terdiri jagung biasa sebanyak 150 ton dan jagung hibrida 1.000 ton dengan harga satuan dikisaran Rp3.200 hingga Rp3.500 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong di Manado, Kamis.

Hanny mengatakan komoditas jagung mulai muncul lagi setelah dalam kegiatan PLKA sebelumnya sempat tidak ada, karena harga komoditas tersebut mengalami penurunan.

Selain komoditas jagung, katanya, ada delapan komoditas yang dipasarlelangkan dalam transaksi PLKA ke-5 tahun 2015.

"Ke delapan produk tersebut yakni beras, gula merah, ikan nila, jagung, jamu sari herbal, kacang goreng, seledri dan telur itik," kata Hanny.

Dia mengatakan untuk beras berhasil dijual dengan harga Rp8.750 per kg sebanyak 15 ton dengan nilai transaksi Rp131,25 juta. Kemudian gula merah sebesar Rp2 juta.

Dan, katanya, ikan nila sebesar Rp112 juta, jamu Rp10 juta, kacang goreng Rp4,8 juta, seledri Rp15 juta dan telur itik sebesar Rp10 juta.

"Semua produk ini langsung diserahkan penjual di gudang pembeli," jelasnya.

Sehingga, katanya, total transaksi PLKA ke-5 tahun 2015 sebesar Rp4,01 miliar.

"Kami berharap petani dan pembeli dapat memanfaatkan ajang PLKA ini untuk bertransaksi langsung sehingga dapat memutus mata rantai perdagangan, dan akan lebih menguntungkan," katanya.***3***



(T.KR-NCY/B/G004/G004) 30-07-2015 18:50:14

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024