Manado (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dan Pelindo Regional IV Manado lakukan digitalisasi transaksi jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Manado, Selasa.
"Transformasi digital saat ini menjadi sebuah keniscayaan dalam berbagai sektor, termasuk jasa kepelabuhanan," kata Deputi Direktur KPw BI Sulut Darmawan Hutabarat usai meluncurkan digitalisasi transaksi bersama Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis di Terminal Pelabuhan Manado.
Dia mengatakan, hal ini dilakukan sebagai salah satu penggerak roda ekonomi, pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perdagangan, logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Darmawan mengatakan, penerapan digitalisasi dalam transaksi kepelabuhanan adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan layanan kepada para pengguna jasa.
Tidak hanya itu, digitalisasi juga mendukung inisiatif besar dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang terintegrasi secara digital, yang sejalan dengan visi Bank Indonesia dalam mendorong sistem pembayaran digital melalui program Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
“Sebagai regulator, kami memandang digitalisasi yang diterapkan dalam ekosistem kepelabuhanan ini akan membawa perubahan dan keuntungan bagi para pelaku di kawasan pelabuhan," katanya.
Tidak hanya itu, Pelabuhan Manado juga dipilih sebagai salah satu pelopor digitalisasi ini karena posisinya yang strategis dalam mendukung perekonomian Sulawesi Utara.
Ia mengatakan BI optimistis bahwa Pelabuhan Manado akan semakin kompetitif, memberikan pelayanan yang terbaik, dan berkontribusi pada penguatan ekonomi wilayah.
Pihaknya turut mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara PT Pelindo, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam menyukseskan inisiatif ini.
Sinergi ini merupakan wujud nyata dari semangat bersama untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung digitalisasi di berbagai sektor melalui penyediaan kebijakan, infrastruktur, dan edukasi kepada masyarakat. Mari kita manfaatkan momentum ini untuk bersama-sama menciptakan ekosistem ekonomi yang modern, inklusif, dan berkelanjutan,” katanya.
Ia menjelaskan peluncuran yang dilakukan pada hari ini masih merupakan langkah awal dari elektronifikasi yang lebih luas dan inklusif lagi.
Pembayaran non tunai harus dibiasakan dalam segala aspek dan Bank Indonesia akan terus mendukung upaya-upaya tersebut.
“Tidak lupa kami juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang sudah membantu upaya elektronifikasi di Pelabuhan Manado. Sekali lagi, kegiatan ini merupakan langkah awal dari komitmen panjang untuk mengembangkan elektronifikasi pembayaran di Sulawesi Utara,” jelasnya.
GM Pelindo Regional 4 Manado Nurlayla Arbie mengatakan, pelayanan di Pelabuhan Manado akan dilakukan secara digital mulai Januari 2025.
“Jadi sepanjang Desember ini kami edukasi dan sosialisasi. Selain itu kami memberikan hadiah kepada penumpang dan penjemput berupa uang elektronik,” kata Nurlayla.
Pihaknya berharap dukungan dari semua pihak agar penerapan digitalisasi ini dapat terlaksana dengan baik. Menurutnya dengan digitalisasi, pelayanan di Pelabuhan Manado dapat lebih transparan, bersih, efektif, cepat, dan bebas dari pungutan liar.
“Untuk layanan yang sudah kami digitalisasi yakni tiket masuk pengantar dan penjemput, pas kendaraan, pas barang, dan transaksi di terminal. Untuk bank yang bekerjasama dengan kami yaitu BNI, BRI, BCA, dan Mandiri. Uang elektronik dari bank-bank ini yang boleh digunakan,” katanya.
Di terminal juga sudah tersedia loket untuk top up saldo uang elektronik tersebut. Pihaknya tengah menunggu keempat perbankan menyediakan mesin EDC supaya transaksi dapat menggunakan kartu debit dan QRIS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI-Pelindo digitalisasi transaksi Pelabuhan Manado