Manado (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara mencanangkan empat sekolah Bersinar (bersih narkoba) dalam mendukung program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di daerah itu.
Kepala BNN Sangihe Melky Tuankota, di Tahuna, Rabu, mengatakan pada tahun 2024 memprogramkan empat sekolah Bersinar di wilayah kepulauan tersebut.
"Program tersebut telah dilaksanakan, dan telah dilakukan pencanangan masing-masing di
SD Negeri 2 Tahuna, SMP Negeri 1 Tahuna, SMP Negeri 5 Tahuna dan SMP Negeri 1 Kendahe," katanya.
Ia menambahkan melalui pencanangan ini, kita melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba sejak dini.
Sebelum dilakukan pencanangan ini, lanjut Melky, pihaknya memberikan bimbingan teknis di lingkungan sekolah tersebut baik pegawai, guru maupun siswa.
Dengan bimbingan tersebut, para pegawai, guru dan siswa menjadi penggiat anti narkoba di sekolah itu.
Dengan menjadi penggiat, para siswa saling mengingatkan tentang bahaya narkoba di lingkungan pergaulan mereka atau siswa di sekolah.
Begitu juga setelah kembali ke rumah, lingkungan keluarga, lingkungan sekitar tempat tinggal para siswa dan guru tersebut dapat memberikan atau menyampaikan informasi bahaya narkoba.
"Kalaupun membutuhkan tenaga dari BNN untuk memberikan penyuluhan, mereka bisa menghubungi dan kami akan turun untuk memberikan penyuluhan ataupun pembinaan," katanya.
Selain sekolah Bersinar, BNN Sangihe juga pada tahun 2024 ini telah menetapkan dua desa di wilayah tersebut menjadi Desa Bersinar.
Kedua desa Bersinar, masing-masing Desa Kendahe Satu dan Desa Lelipang.
Kepala BNN Sangihe Melky Tuankota, di Tahuna, Rabu, mengatakan pada tahun 2024 memprogramkan empat sekolah Bersinar di wilayah kepulauan tersebut.
"Program tersebut telah dilaksanakan, dan telah dilakukan pencanangan masing-masing di
SD Negeri 2 Tahuna, SMP Negeri 1 Tahuna, SMP Negeri 5 Tahuna dan SMP Negeri 1 Kendahe," katanya.
Ia menambahkan melalui pencanangan ini, kita melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba sejak dini.
Sebelum dilakukan pencanangan ini, lanjut Melky, pihaknya memberikan bimbingan teknis di lingkungan sekolah tersebut baik pegawai, guru maupun siswa.
Dengan bimbingan tersebut, para pegawai, guru dan siswa menjadi penggiat anti narkoba di sekolah itu.
Dengan menjadi penggiat, para siswa saling mengingatkan tentang bahaya narkoba di lingkungan pergaulan mereka atau siswa di sekolah.
Begitu juga setelah kembali ke rumah, lingkungan keluarga, lingkungan sekitar tempat tinggal para siswa dan guru tersebut dapat memberikan atau menyampaikan informasi bahaya narkoba.
"Kalaupun membutuhkan tenaga dari BNN untuk memberikan penyuluhan, mereka bisa menghubungi dan kami akan turun untuk memberikan penyuluhan ataupun pembinaan," katanya.
Selain sekolah Bersinar, BNN Sangihe juga pada tahun 2024 ini telah menetapkan dua desa di wilayah tersebut menjadi Desa Bersinar.
Kedua desa Bersinar, masing-masing Desa Kendahe Satu dan Desa Lelipang.