SITARO, (24/6) AntaraSulut – Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mencanangkan peningkatan produksi cabai rawit dengan target minimal dapat memenuhi kebutuhan konsumsi cabai di daerah ini yang selama ini sangat tergantung pada pasokan dari daerah lain.

Pengembangan komoditas produksi pertanian hortikultura ini dilakukan dengan menggandeng mitra strategis Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara dengan sasaran mengendalikan harga cabai yang cenderung naik dan berdampak pada inflasi di daerah

"Kerjasama dengan BI telah diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman Pemda Sitaro dan BI Perwakilan Sulut, di Manado pada Selasa malam, disaksikan Gubernur dan unsur Forkopimda Sulut," kata Bupati Toni Supit, Rabu petang.

Sebagai tindaklanjut dari kerjasama ini, menurut Bupati Supit, pemerintah daerah sudah menyiapkan sekitar tiga hektar lahan untuk ditanami cabai rawit di Siau, Tagulandang dan Biaro, sebagai percontohan.

"Tenaga penyuluh akan memberikan penyuluhan dan pendampingan sehingga diharapkan areal tanaman cabai percontohan bisa menghasilkan cabai berkualitas. Dengan begitu, diharapkan akan diikuti para petani di daerah ini menanam cabai sehingga bisa memenuhi kebutuhan lokal," jelas Bupati.

Jenis cabai yang akan dikembangkan adalah Hasil Rawit Sangihe (HRSa) yang memiiliki potensi produksi lebih banyak, hingga lima kali lipat dari cabai biasa. Cabai jenis ini telah dikembangkan di Kabupaten Minahasa dan Sangihe.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024