Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara melakukan jemput bola guna memperkuat akses pasar dalam ajang pasar lelang komoditi agro (PLKA), di Kota Kotamobagu.
"Kegiatan PLKA tidak hanya dilakukan di Kota Manado saja, namun kami langsung ke daerah sentra, melakukan jemput bola, sehingga penjual dan pembeli bisa memanfaatkan ajang ini," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri (Dagri) Disperindag Sulut Leyla Karamoy, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan pihaknya sangat berharap petani, nelayan, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memanfaatkan ajang PLKA ini.
"Kami berupaya membuat kegiatan PLKA hingga kabupaten dan kota, agar semua bisa terakomodir," katanya.
Harus diakui kegiatan PLKA ke-3 tahun 2024 di Kotamobagu hanya mampu menciptakan nilai transaksi sebesar Rp38,75 juta, namun partisipasi para petani dan pelaku UMKM sangat diapresiasi.
Dalam PLKA ini, yang ditransaksikan yakni gula aren semut, kentang dan kopi. "Kami berharap pada kegiatan selanjutnya akan semakin banyak petani dan pelaku usaha yang ikut serta," katanya.
Dalam PLKA ini, pemerintah akan mempertemukan secara langsung antara penjual dan pembeli, sehingga bisa bernegosiasi secara langsung, dan keuntungan pasti lebih besar, dibandingkan melalui perantara.
"Kegiatan PLKA tidak hanya dilakukan di Kota Manado saja, namun kami langsung ke daerah sentra, melakukan jemput bola, sehingga penjual dan pembeli bisa memanfaatkan ajang ini," kata Kabid Perdagangan Dalam Negeri (Dagri) Disperindag Sulut Leyla Karamoy, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan pihaknya sangat berharap petani, nelayan, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memanfaatkan ajang PLKA ini.
"Kami berupaya membuat kegiatan PLKA hingga kabupaten dan kota, agar semua bisa terakomodir," katanya.
Harus diakui kegiatan PLKA ke-3 tahun 2024 di Kotamobagu hanya mampu menciptakan nilai transaksi sebesar Rp38,75 juta, namun partisipasi para petani dan pelaku UMKM sangat diapresiasi.
Dalam PLKA ini, yang ditransaksikan yakni gula aren semut, kentang dan kopi. "Kami berharap pada kegiatan selanjutnya akan semakin banyak petani dan pelaku usaha yang ikut serta," katanya.
Dalam PLKA ini, pemerintah akan mempertemukan secara langsung antara penjual dan pembeli, sehingga bisa bernegosiasi secara langsung, dan keuntungan pasti lebih besar, dibandingkan melalui perantara.