SITARO, (10/6) AntaraSulut - Banjir lahar dingin berpotensi terjadi di daerah aliran kali yang berhulu di gunung api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara pasca aktifitas vulkanik yang memuntahkan ribuan kubik material.

Bupati Sitaro Toni Supit, Rabu pagi, mengingatkan warga yang bermukim di zona bahaya sekitar gunung Karangetang untuk mewaspadai bahaya banjir lahar dingin yang bisa saja terjadi.

"Mencermati cuaca sepekan terakhir ini, pemerintah berharap warga untuk selalu waspada. Segera mengungsi jika curah hujan meningkat," kata Supit.

Menurutnya, aparat pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau kondisi di sekitar Kali Batuawang, Kali Keting dan Kali Kahetang yang tertimbun ribuan kubik material.

"Pantauan terus dilakukan agar otoritas penanggulangan bencana bisa mengabil langkah antisipasi mengevakuasi warga kalau ada tanda-tanda banjir lahar dingin," kata Bupati.

Beni Kuera, warga Bebali mengaku sangat khawatir saat hujan turun material di Kali Batuawang akan terbawa air meluncur ke pemukiman mereka.

"Malam hari kami sekeluarga bahkan semua warga di sini tidak bisa tidur kalau sudah turun hujan, takut banjir," katanya.

Ketua Pos Pengamat Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang mengatakan, status gunung Karangetang saat ini masih siaga level tiga meskipun tidak lagi memuntahkan lava pijar dan awan panas.

"Justru ancaman sekarang adalah guguran lahar dingin yang bisa tumpah ke pemukiman sekitar Kelurahan Bebali, juga Ulu di Siau Timur," katanya.

Area yang dianggap sangat rentan dilanda banjir lahar dingin, menurut Tatipang, adalah Dusun Kola-Kola Kelurahan Bebali dan Dusun Boro di Kelurahan Tatahadeng, Siau Timur.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024