Manado (ANTARA) - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara sementara membangun Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM di permukiman korban erupsi Gunung Ruang di Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
"Sementara kita bangun bersama dengan kantor balai desa dan pustu," kata PPK Pengembangan Kawasan Permukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara, Billy Legi di Manado, Jumat.
Billy mengatakan, untuk SPAM memanfaatkan sumber air yang sudah dikelola UPTD Dinas PU Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan karena belum ada PDAM.
"Sudah SPAM tapi masih sederhana menggunakan saring pasir lambat atau SPL," kata Billy.
Dari sumber air tersebut nantinya akan dibangun SPAM komplit bersama dengan bak penampungan untuk selanjutnya akan dialirkan kepada masyarakat.
"Karena kami menggunakan eksisting yang sudah ada, maka airnya bukan hanya dialirkan ke lokasi hunian tetap tapi juga ke lokasi yang sudah ada sebelumnya," kata Billy.
Dari sisi debit air, cukup besar sekitar 10 liter per detik dan itu cukup memenuhi sekitar 1.000 sambungan.
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang erupsi tanggal 17 April dan 20 April 2024.
Erupsi kedua yang paling hebat memaksa warga yang tinggal di radius bahaya termasuk dua desa di Gunung Ruang, Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi diungsikan ke daerah sekitar di Kepulauan Sitaro, serta beberapa daerah di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa dan Kota Bitung.
Warga yang awalnya tinggal di Pulau Ruang akhirnya tidak diizinkan kembali dan direlokasi ke Desa Modisi, sementara Pulau Ruang akan dijadikan sebagai kawasan konservasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPPW Sulut bangun SPAM permukiman korban erupsi Gunung Ruang
"Sementara kita bangun bersama dengan kantor balai desa dan pustu," kata PPK Pengembangan Kawasan Permukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara, Billy Legi di Manado, Jumat.
Billy mengatakan, untuk SPAM memanfaatkan sumber air yang sudah dikelola UPTD Dinas PU Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan karena belum ada PDAM.
"Sudah SPAM tapi masih sederhana menggunakan saring pasir lambat atau SPL," kata Billy.
Dari sumber air tersebut nantinya akan dibangun SPAM komplit bersama dengan bak penampungan untuk selanjutnya akan dialirkan kepada masyarakat.
"Karena kami menggunakan eksisting yang sudah ada, maka airnya bukan hanya dialirkan ke lokasi hunian tetap tapi juga ke lokasi yang sudah ada sebelumnya," kata Billy.
Dari sisi debit air, cukup besar sekitar 10 liter per detik dan itu cukup memenuhi sekitar 1.000 sambungan.
Sebelumnya, Gunung Ruang di Pulau Ruang erupsi tanggal 17 April dan 20 April 2024.
Erupsi kedua yang paling hebat memaksa warga yang tinggal di radius bahaya termasuk dua desa di Gunung Ruang, Desa Pumpente dan Desa Laingpatehi diungsikan ke daerah sekitar di Kepulauan Sitaro, serta beberapa daerah di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa dan Kota Bitung.
Warga yang awalnya tinggal di Pulau Ruang akhirnya tidak diizinkan kembali dan direlokasi ke Desa Modisi, sementara Pulau Ruang akan dijadikan sebagai kawasan konservasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPPW Sulut bangun SPAM permukiman korban erupsi Gunung Ruang