Sitaro, (4/6) Antara - Arus lalu lintas angkutan darat di beberapa kota di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara, semrawut akibat badan jalan tidak mampu menampung kendaraan bermotor yang semakin padat.

"Kepadatan kendaraan tidak diimbangi dengan pelebaran jalan. Pemerintah harus memikirkan pelebaran jalan, terutama di perkotaan seperti Ondong dan Ulu," kata Abner Takasili, warga Ulu Kecamatan Siau Timur, Kamis.

Ia menyorot kesemrawutan di ruas jalan sepanjang kota Ulu yang semakin diperparah oleh ulah pengendara yang memarkir sembarangan pada ruas jalan yang dipadati lalu-lalang kendaraan di tengah aktifitas perekonomian di pasar Ulu.

"Aparat berwajib harus mengintensifkan operasi penertiban karena kalau dibiarkan akan semakin parah dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya.

Raymond Sandala, warga lainnya juga mendesak aparat lalu lintas untuk menertibkan dan menindak tegas pengendara angkutan umum dalam kota maupun angkutan pedesaan yang memarkir sembarang kendaraan mereka.
"Langkah penertiban perlu dilakukan. Bahkan, bila perlu langsung dengan sanksi tegas agar memberi efek jera bagi para pengendara yang sembarang parkir," saran dia.

Sekretaris Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika, Gandhawari Mulalinda mengakui kesemrawutan lalu lintas di pusat kota Ulu maupun Ondong akibat kondisi jalan dan perilaku pengendara yang tidak taat aturan.

Selain akan mengintensifkan operasi penertiban, kata Mulalinda, pihaknya akan melakukan penataan ulang arus lalu lintas agar bisa mengurai kepadatan kendaraan saat aktifitas di pasar berlangsung.

Dinas Perhubungan akan melakukan koordinasi dengan pihak organisasi angkutan darat, kepolisian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan pihak terkait lainnya. Forum lalu lintas angkutan darat akan membuat rekayasa jalur lalu lintas.

"Kita rumuskan rekayasa jalur lalu lintas, hasilnya akan diujicobakan di lapangan. Setelah itu dievaluasi, kalau bisa mengurai kesemrawutan, akan kita patenkan," katanya.

Pewarta : Fidel Malumbot
Editor :
Copyright © ANTARA 2024