Ratahan, 31/5 (Antara) - Taman Laut Tumbak di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mulai mendunia karena banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi lokasi tersebut.

Pemerhati dan pelaku pariwisata di Posumaen, Mario Lontaan, di Ratahan, Minggu mengatakan, Taman Laut Tumbak yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, tepatnya di Kecamatan Posumaen ini bahkan telah tersohor di luar Sulut, karena keindahan bawah lautnya. 

"Bahkan ada yang menyebutkan taman laut Tumbak ini, merupakan taman laut terluas di Sulut, dengan berbagai koleksi karang dan jenis ikan, makanya banyak peneliti dari Eropa seperti dari Prancis rutin melakukan penelitian di taman laut ini," katanya. 

Bagi sebagian warga Sulawesi Utara (Sulut) mungkin tak banyak warganya mengetahui jika kawasan pantai selatan wilayah ini mempunyai taman laut yang memiliki keindahan dan telah mendunia.

Koleksi taman laut Tumbak berbagai macam dari hardcoral, dan softcoral yang sangat luas, termasuk hutan kipas laut yang luasnya sekira 300 meter, dan memiliki 20 spot snorkling dan diving.

Selain hamparan karang laut, yang membuat Taman Laut Tumbak mempunyai karakteristik, yakni adanya gugusan beberapa pulau berpasir putih, seperti Pulau Punten, Pulau Baling Baling, Pulau Tumbak.

"Bagi yang suka snorkling, tak harus ke tengah laut, karena di pinggir pulau sudah terlihat ikan maupun keindahan karang-karang yang ada di taman laut. Tapi ada juga hanya ingin santai di pulau karena pasir putihnya, dan jernihnya air laut," terangnya.

Selain itu, di beberapa titik sekitar taman laut, terdapat beberapa pantai berpasir putih yang belum tersentuh para wisatawan, dan hutan mangrove yang berjejer di tepi pantai. 

"Jadi ada beberapa pilihan bagi para wisatawan jika ingin berkunjung, selain keindahan bawah laut, ada juga gugusan pulau dan pantai berpasi putih. Makanya jika ada yang ingin menikmati keindahan di daerah ini ada juga penginapan yang disiapkan," tuturnya. 

Menuju ke Taman Laut Tumbak, dari arah Kota Manado cukup menggunakan mobil memakan waktu dua jam, ke Ibu kota Minahasa Tenggara Ratahan. Kemudian perjalan dilanjutkan perjalanan dengan mobil 45 menit ke Posumaen. 

"Apalagi saat ini fasilitas penunjangnya seperti jalan-jalan penghubung, sudah disiapkan pemerintah sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke wilayah kami," terangnya.

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024