Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko mengatakan investasi adalah salah satu faktor pendorong kinerja perekonomian di Sulut.
"Sepanjang tahun 2018-2023 tercatat terdapat lima proyek strategis nasional (PSN) di Sulawesi Utara telah selesai dibangun diantaranya Jalan Tol Manado-Bitung, Pelabuhan Likupang, Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Bendungan Lolak, dan Bendungan Kuwil Kawangkoan," kata Andry, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan disamping pembangunan infrastruktur strategis dan vital, belanja modal pemerintah dalam bentuk pembangunan Bandara Raja Loloda Mokoagow di Kabupaten Bolaang Mongondow, preservasi jalan nasional, jalan daerah, dan pembangunan jembatan baik di wilayah daratan dan kepulauan.
Pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Utara juga, katanya, berperan dalam mendorong peningkatan kinerja perekonomian yang ditopang oleh peningkatan konektivitas dalam dan luar negeri terutama ke negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Di samping itu, katanya, pelaksanaan kegiatan berskala internasional seperti Tomohon International Flower Festival (TIFF) turut berkontribusi pada peningkatan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Pada saat pandemi 2020, katanya, kinerja perekonomian turun signifikan seiring dengan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang dibatasi mendorong penurunan kinerja perekonomian Sulawesi Utara hingga 0,99 persen (yoy) pada tahun 2020.
Namun, kinerja perekonomian Sulawesi Utara masih lebih baik dibandingkan kontraksi perekonomian nasional sebesar 2,07 persen (yoy).
Pasca pandemi pertumbuhan ekonomi Sulut menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dengan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2021-2023 mencapai 5,02 persen (yoy) dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional pada rentang waktu yang sama yang mencapai 4,53 persen (yoy).
Memasuki tahun 2024 kinerja perekonomian Sulut tetap tumbuh baik dan menunjukkan indikasi pemulihan dimana secara kumulatif sampai dengan semester I 2024 ekonomi Sulut tumbuh 5,37 persen (c-t-c) dan lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional dengan capaian sebesar 5,08 persen (c-t-c).
"Sepanjang tahun 2018-2023 tercatat terdapat lima proyek strategis nasional (PSN) di Sulawesi Utara telah selesai dibangun diantaranya Jalan Tol Manado-Bitung, Pelabuhan Likupang, Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Bendungan Lolak, dan Bendungan Kuwil Kawangkoan," kata Andry, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan disamping pembangunan infrastruktur strategis dan vital, belanja modal pemerintah dalam bentuk pembangunan Bandara Raja Loloda Mokoagow di Kabupaten Bolaang Mongondow, preservasi jalan nasional, jalan daerah, dan pembangunan jembatan baik di wilayah daratan dan kepulauan.
Pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Utara juga, katanya, berperan dalam mendorong peningkatan kinerja perekonomian yang ditopang oleh peningkatan konektivitas dalam dan luar negeri terutama ke negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Di samping itu, katanya, pelaksanaan kegiatan berskala internasional seperti Tomohon International Flower Festival (TIFF) turut berkontribusi pada peningkatan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Pada saat pandemi 2020, katanya, kinerja perekonomian turun signifikan seiring dengan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang dibatasi mendorong penurunan kinerja perekonomian Sulawesi Utara hingga 0,99 persen (yoy) pada tahun 2020.
Namun, kinerja perekonomian Sulawesi Utara masih lebih baik dibandingkan kontraksi perekonomian nasional sebesar 2,07 persen (yoy).
Pasca pandemi pertumbuhan ekonomi Sulut menunjukkan pemulihan yang lebih cepat dengan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2021-2023 mencapai 5,02 persen (yoy) dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional pada rentang waktu yang sama yang mencapai 4,53 persen (yoy).
Memasuki tahun 2024 kinerja perekonomian Sulut tetap tumbuh baik dan menunjukkan indikasi pemulihan dimana secara kumulatif sampai dengan semester I 2024 ekonomi Sulut tumbuh 5,37 persen (c-t-c) dan lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional dengan capaian sebesar 5,08 persen (c-t-c).