Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan para siswa dalam mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) serentak dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Sebelum para siswa mengikuti ANBK maka beberapa hari ini, kami melakukan gladi bersih, untuk mempersiapkan siswa dan perangkat sekolah dalam menghadapi pelaksanaan ANBK yang sesungguhnya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Aswin Kiay Demak, di Boltim, Selasa.
Dia mengatakan pada gladi bersih ini, MIN 1 Bolaang Mongondow Timur melibatkan 30 siswa kelas lima sebagai peserta utama, serta lima siswa lainnya sebagai sampel cadangan.
Di hari pertama, katanya, peserta mengikuti asesmen literasi serta survei karakter. Asesmen literasi menguji kemampuan siswa dalam memahami teks, sementara survei karakter bertujuan untuk melihat sikap dan nilai-nilai yang dimiliki siswa selama proses pembelajaran.
Hari kedua diisi dengan asesmen numerasi yang menguji kemampuan berhitung dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika dasar. Selain itu, ada juga survei lingkungan belajar, yang menilai kondisi serta kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
“Kami berharap dengan adanya gladi bersih ini, siswa dapat lebih siap menghadapi ANBK yang akan datang," katanya.
Pelaksanaan ANBK di seluruh Indonesia sendiri diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam pembentukan karakter siswa.
"Sebelum para siswa mengikuti ANBK maka beberapa hari ini, kami melakukan gladi bersih, untuk mempersiapkan siswa dan perangkat sekolah dalam menghadapi pelaksanaan ANBK yang sesungguhnya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Aswin Kiay Demak, di Boltim, Selasa.
Dia mengatakan pada gladi bersih ini, MIN 1 Bolaang Mongondow Timur melibatkan 30 siswa kelas lima sebagai peserta utama, serta lima siswa lainnya sebagai sampel cadangan.
Di hari pertama, katanya, peserta mengikuti asesmen literasi serta survei karakter. Asesmen literasi menguji kemampuan siswa dalam memahami teks, sementara survei karakter bertujuan untuk melihat sikap dan nilai-nilai yang dimiliki siswa selama proses pembelajaran.
Hari kedua diisi dengan asesmen numerasi yang menguji kemampuan berhitung dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika dasar. Selain itu, ada juga survei lingkungan belajar, yang menilai kondisi serta kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.
“Kami berharap dengan adanya gladi bersih ini, siswa dapat lebih siap menghadapi ANBK yang akan datang," katanya.
Pelaksanaan ANBK di seluruh Indonesia sendiri diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, tidak hanya dalam aspek akademik tetapi juga dalam pembentukan karakter siswa.