Manado (ANTARA) - Kementerian Agama Bolaang Mongondouw Utara (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara melalui Kantor Urusan Agama (KUA) Kaidipan berkomitmen terus mengedukasi remaja dari bahaya pernikahan dini dengan penyuluhan langsung ke sekolah.
"Kasus pernikahan dini masih marak terjadi sehingga penyuluh agama terus bergerak memasifkan penyuluhan dan sosialisasi di sejumlah sekolah tingkat menengah dan tingkat atas," kata Penyuluh Agama Islam Kemenag Bolmut Mei Kosegeran, di Kaidipan, Kamis.
Dia mengatakan dampak dari pernikahan dini sangat besar mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, utamanya bagi generasi muda yang terjebak dalam lingkaran persoalan tersebut.
Kementerian Agama sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam pembinaan keagamaan, turut andil dengan komitmen besar untuk menyelamatkan generasi emas yang akan mengisi kehidupan bernegara di tahun 2045.
KUA Kecamatan Kaidipang, katanya, menjadi salah satu KUA yang memasifkan program penyuluhan dan sosialisasi di sejumlah sekolah tingkat menengah dan tingkat atas di wilayah Kecamatan Kaidipang.
Penyuluh agama memberikan pemahaman tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya perencanaan masa depan.
Mengutip data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa pernikahan dini merupakan bencana nasional dan melanggar hak-hak dasar anak.
Pernikahan dini dapat berdampak negatif pada berbagai aspek, seperti kesehatan, psikologi, dan mental. Pernikahan dini dapat meningkatkan peluang terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena pasangan belum siap secara emosional dan finansial.
Pada setiap penyuluhan, para siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya seputar isu ini, sehingga diharapkan mereka bisa lebih memahami konsekuensi dari keputusan untuk menikah di usia muda.
Sebagian besar pelajar belum mengetahui dampak buruk dari pernikahan dini sehingga penyuluhan itu mampu membuka wawasan pelajar untuk lebih baik merencanakan masa depan mereka.
Semua sekolah telah disambangi oleh tim KUA, dan terakhir penyuluhan berlangsung di SMP 13 Bolmut yang berlokasi di Desa Inomunga.
"Kasus pernikahan dini masih marak terjadi sehingga penyuluh agama terus bergerak memasifkan penyuluhan dan sosialisasi di sejumlah sekolah tingkat menengah dan tingkat atas," kata Penyuluh Agama Islam Kemenag Bolmut Mei Kosegeran, di Kaidipan, Kamis.
Dia mengatakan dampak dari pernikahan dini sangat besar mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, utamanya bagi generasi muda yang terjebak dalam lingkaran persoalan tersebut.
Kementerian Agama sebagai salah satu institusi yang bergerak dalam pembinaan keagamaan, turut andil dengan komitmen besar untuk menyelamatkan generasi emas yang akan mengisi kehidupan bernegara di tahun 2045.
KUA Kecamatan Kaidipang, katanya, menjadi salah satu KUA yang memasifkan program penyuluhan dan sosialisasi di sejumlah sekolah tingkat menengah dan tingkat atas di wilayah Kecamatan Kaidipang.
Penyuluh agama memberikan pemahaman tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya perencanaan masa depan.
Mengutip data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa pernikahan dini merupakan bencana nasional dan melanggar hak-hak dasar anak.
Pernikahan dini dapat berdampak negatif pada berbagai aspek, seperti kesehatan, psikologi, dan mental. Pernikahan dini dapat meningkatkan peluang terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena pasangan belum siap secara emosional dan finansial.
Pernikahan dini juga memicu munculnya anak stunting karena semakin muda usia ibu saat melahirkan, semakin besar potensi melahirkan bayi stunting.
Pernikahan dini dapat menyebabkan kehilangan masa remaja dan mengorbankan pendidikan sehingga kesulitan meraih jenjang pendidikan tinggi.
Pada setiap penyuluhan, para siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya seputar isu ini, sehingga diharapkan mereka bisa lebih memahami konsekuensi dari keputusan untuk menikah di usia muda.
Sebagian besar pelajar belum mengetahui dampak buruk dari pernikahan dini sehingga penyuluhan itu mampu membuka wawasan pelajar untuk lebih baik merencanakan masa depan mereka.
Semua sekolah telah disambangi oleh tim KUA, dan terakhir penyuluhan berlangsung di SMP 13 Bolmut yang berlokasi di Desa Inomunga.