Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Talaud Suratno mengajak warga di wilayah perbatasan Sulawesi Utara (Sulut) dan Filipina yakni Kabupaten Kepulauan Talaud agar tetap menjaga kerukunan antar-umat beragama.
"Untuk itu kami terus melakukan penguatan moderasi beragama dan merawat kerukunan antar-umat beragama di Talaud," kata Suratno di Talaud, Kamis.
Suratno mengajak kepada seluruh Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Talaud untuk terus merawat dan menjaga kerukunan umat beragama yang telah lama terjalin begitu Indah di Tanah Porodisa itu.
"Kita harus sering buat inovasi untuk merawat kerukunan umat beragama di daerah ini," katanya.
Ia menjelaskan apabila suatu negara tidak ada kerukunan di dalamnya dan terjadi konflik antar-masyarakatnya maka tidak akan ada kekokohan untuk berdiri dan mandiri.
-Pihaknya berharap apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Talaud untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama bisa menyebar kemana-mana, bahwa walaupun agama berbeda tetap harus tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apalagi, katanya, hendak menghadapi Pilkada Serentak 2024, maka cara yang diharapkan bisa merawat negara ini karena kerukunan dan NKRI adalah harga mati.
"Untuk itu kami terus melakukan penguatan moderasi beragama dan merawat kerukunan antar-umat beragama di Talaud," kata Suratno di Talaud, Kamis.
Suratno mengajak kepada seluruh Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Talaud untuk terus merawat dan menjaga kerukunan umat beragama yang telah lama terjalin begitu Indah di Tanah Porodisa itu.
"Kita harus sering buat inovasi untuk merawat kerukunan umat beragama di daerah ini," katanya.
Ia menjelaskan apabila suatu negara tidak ada kerukunan di dalamnya dan terjadi konflik antar-masyarakatnya maka tidak akan ada kekokohan untuk berdiri dan mandiri.
-Pihaknya berharap apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Talaud untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama bisa menyebar kemana-mana, bahwa walaupun agama berbeda tetap harus tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Apalagi, katanya, hendak menghadapi Pilkada Serentak 2024, maka cara yang diharapkan bisa merawat negara ini karena kerukunan dan NKRI adalah harga mati.